Find Us On Social Media :

Tak Hanya Penyakitnya, Gizi Penderita Kanker Juga Harus Tetap Diperhatikan

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 18 April 2017 | 06:00 WIB

Pengobatan Penderita Kanker Prostat

Diet yang diterapkan di sini adalah untuk mengatasi sejumlah gejala atau komplikasi yang berhubungan dengan selera makan dan kemampuan mengunyah.

Pada disgeusia, berubahnya daya pengecap, setiap makanan terasa hambar. Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel pengecap akibat radiasi.

Untuk mengatasinya, makanan harus memiliki aroma dan cita rasa yang menutupi rasa hambar tersebut (asalkan tidak menggunakan bahan-bahan yang bisa mencederai mulut). Misalnya minyak permen, ekstrak vanili, rempah-rempah seperti kunyit, salam dll.

Bentuk dan warna makanan juga sebaiknya yang bisa menimbulkan selera, demikian pula penyajiannya. Sebelum makan, pasien dapat berkumur dengan larutan campuran soda kue (1 sendok makan) dan air masak (sekitar 1 l).

(Baca juga: Kylie Simonds, Mantan Penderita Kanker yang Membuat Tas Ransel untuk Kemoterapi Anak-anak)

Karena adanya rasa mual dan muntah, maka makanan yang baunya dapat menimbulkan perasaan mual harus dihindari. Makanan panas akan menimbulkan bau lebih merangsang daripada makanan dingin.

Sebaiknya pasien makan sedikit demi sedikit, tetapi sering. Konsumsi cairan harus cukup untuk mencegah dehidrasi. Kalau perlu, dokter akan memberi obat antimuntah satu jam sebelum makan.

Muntah-muntah berat yang mengakibatkan dehidrasi memerlukan penggantian cairan dan elektrolit melalui infus. Radiasi yang mengenai kelenjar liur dapat menurunkan produksi air liur. Akibatnya mulut kering (xerostomia).

Keadaan ini dapat diatasi dengan banyak minum cairan, seperti air kacang hijau, sari buah dll. Radiasi juga mengubah komposisi flora mulut, sehingga memperbesar risiko gigi keropos.

Sebaiknya pasien meminta saran dari dokter gigi. Lendir berlebihan di mulut dapat terjadi akibat perubahan komposisi air liur. Untuk mengatasinya, pasien dapat berkumur dengan campuran air dan soda kue.

Makanan yang lengket seperti ketan, pindakas, keju, dodol, karamel, coklat dan permen lunak harus dihindari. Sebaiknya pasien diberi sari buah seperti air jeruk, air wortel, lemon tea dll.

Susu skim dan susu kedelai dapat menggantikan susu biasa. Peningkatan kepekaan dan inflamasi selaput lendir mulut dan kerongkongan dapat menimbulkan nyeri pada saat menelan.

Kalau pasien sulit menelan, disarankan agar diberi makanan sedikit demi sedikit, tetapi sering dan tiap kali makan disediakan waktu yang cukup lama. Makanan lunak seperti havermout, bubur nasi, supermi dll. dapat pula diberikan.

Sari buah jangan yang asam, agar tidak menambah rasa nyeri. Kalau selera makan menurun, boleh saja mencoba minuman perangsang selera makan seperti sari temulawak. (Intisari)