Intisari-Online.com – Pasien kanker prostat yang sudah berusia lanjut dan memiliki penyakit lain mungkin tidak akan mendapatkan banyak keuntungan dari pengobatan kanker prostat yang dilakukan, seperti operasi pengangkatan prostat atau radiasi. Efek samping pengobatan tersebut juga cenderung mengganggu kehidupan mereka.
Ketika perlu terapi untuk penderita kanker prostat, maka perlu dipertimbangkan karakteristik tumor, usia, dan karakteristik lainnya, jelas Dr. David Penson, ketua peneliti dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee. Ia berpikir apa gunanya melakukan radiasi jika si penderita kanker yang sudah lanjut usia mungkin saja mengalami serangan jantung atau penyakit lainnya.
Sekitar satu dari enam orang didiagnosis menderita kanker prostat dalam hidup mereka. Meskipun penyakit ini bisa sangat serius, namun American Cancer Society menjelaskan bahwa tidak mungkin seseorang meninggal karena kanker ini.
Tampaknya banyak orang ingin melakukan operasi atau radiasi untuk menyembuhkan penyakit, meskipun dapat menimbulkan efek samping yang mengurangi kualitas hidup mereka, termasuk disfungsi ereksi, dan masalah lainnya.
Peneliti melakukan penelitian pada pria berusia antara 39 – 89 tahun yang didiagnosis memiliki kanker prostat selama setahun. Mereka menemukan bahwa risiko kematian akibat kanker prostat adalah 18 persen. Untuk kanker prostat stadium awal sekitar tiga sampai tujuh persen.
Sementara, pasien dengan kanker prostat yang sudah lanjut usia cenderung tutup usia dalam waktu 10 tahun karena penyebab lain. Karenanya, perawatan kanker yang ekstrim tidak begitu berguna dilakukan kepada para lansia ini.
Selain efek samping yang bisa mengancam kehidupan mereka, perawatan ini juga tidak dapat menurunkan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit lain. Para ahli menyarankan agar para lansia melakukan terapi alternatif, seperti dengan pengobatan dan pemantauan rutin. (*)