Makan Kacang Setiap Hari Bisa Mengurangi Risiko Diabetes, Kanker, Serangan Jantung dan Stroke

Arnaldi Nasrum

Editor

Makan Kacang Setiap Hari Bisa Mengurangi Risiko Diabetes, Kanker, Serangan Jantung dan Stroke
Makan Kacang Setiap Hari Bisa Mengurangi Risiko Diabetes, Kanker, Serangan Jantung dan Stroke

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan, mengonsumsi setengah genggam atau sekitar 15 gram kacang setiap hari dapat mengurangi risiko kematian akibat diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

Disebutkan, dengan mengonsumsi kacang juga dapat mengurangi risiko penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit neurodegeneratif termasuk demensia. Khasiat ini berlaku pada wanita maupun lelaki.

Kacang yang mampu memberikan khasiat tersebut adalah kacang tanah dan kacang pohon seperti kacang mete, almond, pikan dan kenari.

Namun, para peneliti tidak menemukan khasiat kacang tersebut pada selai kacang. Mereka menjelaskan, hal ini disebabkan karena karena garam dan minyak nabati yang terkandung dalam selai tersebut yang memicu naiknya tingkat asam lemak.

Penelitian ini menggunakan data dari Netherland Cohort Study yang sudah berjalan sejak tahun 1986 dan melibatkan lebih dari 120.000 laki-laki dan perempuan dengan rentan usia 55-69 tahun.

Penelitian ini didasarkan pada penilaian seberapa sering orang mengonsumsi kacang dan selai kacang, serta berapa banyak yang mereka makan.

Kemudian, mereka menganalisis hubungan dari konsumsi kacang tersebut dengan kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu.

Profesor Piet van den Brandt dari Maastricht University yang memimpin penelitian mengatakan, ini adalah hal yang luar biasa karena kita mampu mengurangi risiko kematian secara substansial hanya dengan mengonsumsi 15 gram kacang per hari.

Ia juga menjelaskan, kacang tanah dan kacang pohon keduanya mengandung berbagai senyawa seperti asam tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda lemak, berbagai vitamin, serat, antioksidan, dan senyawa lainnya, yang mengurangi risiko kematian. (dailymail.co.uk)