Intisari-Online.com – Untuk orang yang tidak bisa mentolerir makanan pedas, rasa panas cabai bisa menjadi penyebab “sakit”, sedangkan untuk orang lain yang menyenangi rasa panas dalam makanan mereka, sensasi ini adalah keseimbangan antara rasa sakit dan kesenangan. Senyawa kimia dalam cabai yang menyebabkan sensasi terbakar disebut capsaicin. Lalu, apa alasannya bahwa makan makanan pedas itu baik?
- Melindungi lapisan perutBanyak orang masih percaya bahwa cabai bisa mengiritasi lambung dan menyebabkan tukak lambung. Mitos ini telah dibantah oleh sebuah penelitian yang membuktikan sebaliknya. Para peneliti percaya bahwa capsaicin sebenarnya menghambat sekresi asam dan merangsang sekresi alkali dan lendir, serta aliran darah ke lapisan lambung, yang dapat membantu dalam pencegahan dan penyembuhan luka. Anda memiliki perut yang lemah? Cobalah makan makanan pedas.
- Menjaga jantung tetap sehatPenelitian terbaru mengungkapkan bahwa makan cabai teratur dapat membantu sistem kardiovaskular dengan cara lebih dari satu. Sebuah penelitian pada tahun 2006 yang dilakukan oleh peneliti Australia menunjukkan bahwa konsumsi rutin cabai selama 4 minggu menurunkan oksidasi kolesterol LDL (oksidasi kolesterol LDL diperkirakan berkontribusi terhadap aterosklerosis). Selain itu, penelitian di Cina yang terbitkan pada bulan Agustus 2010 menunjukkan bahwa konsumsi cabai dapat menyebabkan dinding pembuluh darah lebih santai dan mencegah tekanan darah tinggi.
- Membantu mencegah kankerSejumlah penelitian telah dilakukan untuk memeriksa anti-kanker dari capsaicin. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2010 oleh para peneliti dari Edwards School of Medicine di West Virginia menunjukkan bahwa capsaicin dapat menghambat proliferasi sel kanker paru-paru. Beberapa penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa capsaicin bisa menginduksi kematian sel pada sel kanker, sementara meninggalkan sel-sel sehat.
- Mengurangi risiko diabetes tipe 2Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009, sekelompok peneliti Thailand mengukur kadar gula darah setelah makan para responden, dan menemukan bahwa kadar gula darah lebih rendah pada kelompok yang mengonsumsi cabai. Sementara pada sebuah penelitian di Australia yang diterbitkan pada tahun 2006, peneliti menunjukkan bahwa insulin kurang dibutuhkan untuk menurunkan gula darah jika memakan makanan yang mengandung cabai. Ini menunjukkan bahwa menikmati cabai bisa mengurangi risiko hiperinsulinemia (tingginya tingkat insulin darah), gangguan yang berhubungan dengan diabetes tipe 2.
- Mengganti garam dalam masakanKita semua dianjurkan untuk mengurangi asupan garam. Menggunakan rempah-rempah, seperti berbagai macam cabai (paprika, cabai merah, cabai rawit, dsb), langsung dapat menambahkan rasa pada hidangan yang dirasakan hambar.
Sekarang kita tahu kalau cabai bisa membantu melindungi perut, sistem kardiovaskular, membantu mencegah kanker, serta mencegah diabetes, pastikan saja untuk menikmati makanan lebih pedas. Jika tidak bisa makan yang pedasnya berapi-api, cobalah nikmati secara bertahap. Minum susu atau mengonsumsi produk susu seperti yoghurt untuk membantu menetralisir rasa pedas pada lidah. (
HealthCastle)