Deteksi Dini Kanker Prostat Sebelum Sulit Diobati

Agus Surono

Editor

Deteksi Dini Kanker Prostat
Deteksi Dini Kanker Prostat

Intisari-Online.com - Jangan sepelekan kanker prostat. Sepuluh tahun terakhir prevalensi kanker prostat di Tanah Air meningkat tiga kali lipat. Penyakit ini penyebab utama kematian akibat kanker bagi pria lansia.

(Tomat, Si Pencegah Kanker Prostat)

Jika kanker ini sejak stadium awal ditangani, harapan hidupnya 70 persen. Namun kalau sudah stadium lanjutan, pada banyak kasus harapan hidupnya 50 persen, dalam 5 tahun pasien meninggal. Lima tahun berikutnya tersisa 20 persennya.Di RSCM dan RS Gatot Subroto Jakarta, rata-rata muncul 80 kasus (pasien) baru yang berobat. Tiap tahun angkanya meningkat 10 – 40 persen. Ada pun pada kurun waktu 10–15 tahun lalu kasus kanker prostat rata-rata 30 kasus yang ditangani di kedua RS pusat urologi–onkologi itu.

Namun, banyak pasien yang terlambat berkonsultasi atau berobat. Akibatnya pengobatan menjadi tak maksimal, hanya perawatan saja. Sementara itu pasien sudah tua atau lanjut usia.Pada stadium lanjut, kanker prostat menyebar ke jaringan saraf tulang belakang. Akibatnya, nyeri luar biasa pada tulang dan pinggul.

(Konsumsi Kacang-kacangan Tekan Risiko Kanker Prostat)

Jadi, perlu adanya kesadaran untuk mendeteksi dini kanker prostat.Gejala dan tanda kanker prostat tidak spesifik. Bahkan pada tahap awal sering tidak menampakkan gejala, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis. Tapi pada tahap selanjutnya sering timbul gejala atau keluhan sebagai berikut:

  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Ketika buang air kecil harus mengejan.
  • Sulit menahan buang air kecil (adakalanyangompol).
  • Tidak dapat buang air kecil sama sekali.
  • Buang air kecil terasa sakit atau panas.
  • Ada darah dalam air seni dan air mani.
  • Terasa sakit saat ejakulasi.
  • Nyeri atau kaku di daerah pantat, panggul, dan pangkal paha.
Bagi pria berusia 50 tahun ke atas, dan mengalami salah satu gejala seperti di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter.Malah bagi kaum pria usia 40 tahun ke atas dianjurkan memeriksakan diri secara teratur setahun sekali. Diawali dengan pemeriksaan colok dubur, pemeriksaan ini mempunyai derajat ketepatan antara 21 - 53 persen untuk mendeteksi adanya kanker prostat. Gangguan prostat berupa pembesaran prostat jinak (PPJ) mulai terlihat pada sekitar usia 50 tahun. Perubahan ke arah keganasan berupa adenokarsinoma prostat (kanker prostat) terjadi pada usia 60 tahun. Kanker prostat belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun berdasarkan penelitian epidemiologi, usia lanjut menjadi faktor penting timbulnya kanker prostat. Sekitar 70% pria usia 80 tahun ke atas terbukti mengidap kanker prostat secara histopatologi. Sementara ada beberapa keadaan menjadi faktor risiko timbulnya keganasan pada kelenjar prostat. Yaitu, usia di atas 50 tahun, diet tinggi lemak, pembesaran prostat jinak, infeksi virus lewat hubungan kelamin, riwayat kanker prostat dalam keluarga, pekerja di industri karet, dan pekerja yang kontak dengan logam kadmium (bahan pembuat baterai). (*)

Artikel Terkait