Mengenal Vitamin E

K. Tatik Wardayati

Editor

Mengenal Vitamin E
Mengenal Vitamin E

Intisari-Online.com – Vitamin E termasuk vitamin larut lemak yang juga bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan adalah zat yang menghancurkan radikal bebas – senyawa berbahaya dalam tubuh yang merusak DNA, bahkan menyebabkan kematian sel. Vitamin E dikategorikan secara luas ke dalam dua kelompok – tokoferol dan tokotrienol. Alpha, beta, delta, dan gamma adalah varian di kedua kategori tersebut. Beberapa peneliti berpendapat bahwa vitamin E adalah anggota paling penting dalam kelompok nutrisi yang mencegah stres oksidatif. Anggota lain dari kelompok ini termasuk vitamin B3, vitamin C, selenium, dan glutation.

Apa saja fungsi vitamin E?

  • Sebagai antioksidan. Vitamin E adalah antioksidan kuat dan mencegah stres oksidatif yang berefek merusak pada sel-sel. Vitamin E, yang bekerja bersama-sama dengan nutrisi lainnya seperti selenium, vitamin B3, vitamin C, dan glutation, mencegah molekul oksigen menjadi overreaktif. Ketika oksigen yang mengandung molekul menjadi terlalu reaktif, maka mereka dapat mulai merusak struktur sel di sekitarnya. Inilah yang berkontribusi pada penuaan dini serta berkembangnya sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kanker.
  • Memberi efek perlindungan pada kulit. Vitamin E diperlukan untuk mempertahankan kulit yang sehat dengan melindungi kulit dari radiasi UV. Dari penelitian menunjukkan vitamin E yang dioleskan dapat membantu mencegah dari kerusakan UV. Vitamin E masuk ke membran sel kulit dan memberi perlindungan yang sama dengan makan makanan yang kaya vitamin E seperti almond.
  • Menurunkan risiko kanker kandung kemih. Makanan yang kaya vitamin E seperti bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, dan paprika, bisa menurunkan risiko kanker kandung kemih hampir 50 persen. Kanker kandung kemih adalah kanker pembunuh keempat pada laki-laki, empat kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Menurut peneliti, suatu bentuk khusus dari vitamin E, alfa-tokoferol, terkait dengan penurunan risiko kanker kandung kemih. Alfa-tokoferol adalah bentuk vitamin E yang ditemukan suplemen vitamin, selain pada makanan sumber vitamin E.
  • Efektif melawan kanker prostat. Gamma tokoferol, suatu bentuk vitamin E, efektif melawan kanker prostat. Bentuk vitamin ini menghambat penyebaran sel kanker tanpa menyebabkan kerusakan pada sel-sel sehat dari kelenjar prostat. Para peneliti menemukan bahwa gamma-tokoferol, khususnya dalam kombinasi dengan bentuk lain dari vitamin E seperti delta-tokoferol, apoptosis diinduksi (kematian sel) pada sel-sel peka androgen kanker prostat dalam 3 hari pengobatan.
  • Pengobatan penyakit Alzheimer. Vitamin E dari sumber makanan juga bisa membantu mencegah atau mengobati penyakit Alzheimer. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan asupan vitamin E tertinggi dari makanan memiliki risiko 67 persen lebih rendah terhindar Alzheimer. Namun, penelitian lain menemukan bahwa orang yang memiliki gejala awal Alzheimer dan memakai suplemen vitamin E tetap berkembang terus penyakitnya pada tingkat yang sama seperti mereka yang mengalami plasebo.
  • Membantu pembentukan sel darah merah. Vitamin E juga penting dalam pembentukan sel darah merah dan membantu tubuh dalam memanfaatkan vitamin K.
Apa saja sumber vitamin E?

Vitamin E ditemukan dalam makanan seperti berikut: biji (seperti biji bunga matahari), kacang-kacangan (seperti kacang almon), sawi, lobak, bayam, collard hijau, buah zaitun, buah kiwi, asparagus, blueberri, dan minyak nabati seperti minyak jagung, minyak kacang kedelai, minyak biji bunga matahari, dan minyak biji kapas.

Sebagian besar suplemen vitmain E mengandung bentuk tunggal dari vitamin, alfa-tokoferol. Beberapa praktisi seperti dilaporkan oleh Lifemojo, menyarankan suplemen vitamin E yang mengandung bentuk-bentuk lain dari vitamin E juga. Suplemen yang berisi berbagai bentuk vitamin E biasanya disebut sebagai “tokoferol campuran” atau “campuran tokotrienol” suplemen.

Apa gejala dari defisiensi vitamin E?

Kekurangan vitamin E biasanya langka dan hampir tidak pernah disebabkan oleh pola makan yang buruk. Mayoritas penelitian difokuskan pada masalah mal-absorpsi. Beberapa gejala defisiensi meliputi:

  • Risiko anemia hemolitik yang dikaitkan dengan kekurangan vitamin ini karena kerusakan oksidatif pada sel-sel darah merah.
  • Penurunan gairah seks dicatat pada banyak individu karena kekurangan vitamin E.
  • Reproduksi termasuk masalah infertilitas termasuk hasil dari rendahnya kadar vitamin ini.
  • Berkembangnya bintik-bintik usia mungkin terjadi karena vitamin E menghasilkan efek bercahaya pada kulit.
  • Kerapuhan dari sel-sel darah merah ditemukan terkait dengan tingkat vitamin E yang rendah.
  • Kemungkinan kerusakan neurologis tidak bisa diabaikan.
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada tubuh kita. Maka kita perlu mengasup makanan kaya vitamin E setiap hari. Vitamin C mendukung penyerapan vitamin E, jadi kita pun harus menambahkan asupan vitamin C dalam makanan kita. Suplemen vitamin E dianggap penting bagi wanita dalam tahun-tahun menopause mereka atau ketika mereka hamil atau menggunakan kontrasepsi. Namun, perlu petunjuk dokter sebelum mengonsumsinya karena vitamin ini berefek mengencerkan darah. Cara terbaik untuk mengatasi gejala kekurangan adalah dengan mengasup makanan yang mengandung vitamin E.