Intisari-Online.com- Rekomendasi terapi untuk pasien dengan kenker hati adalah operasi, dimana baik bagian yang terinfeksi kanker hati dapat dihapus (hepatektomi) atau seluruh hati dihapus dan dipindahkan dengan hati donor (transplantasi hati).Biasanya pasien di Asian Centre for Liver Diseases & Transplantation (ACLDT), Gleneagles Hospital Singapore,memiliki fungsi hati yang baik namun bagian kecil dari hati mereka telah terinfeksi kanker dapat mengalami hepatektomi. Pasien dengan fungsi hati yang buruk, dimana kanker belum menyebar melewati hati akan dianjurkan untuk menjalani transplantasi hati. Transplantasi hati kerap menjadi pengobatan utama untuk pasien dengan kanker hati yang parah dan yang sebelumnya telah mengalami hepatektomi. Hal ini dikenal sebagai "transplantasi sel penyelamatan".
Ada dua jenis utama transplantasi hati, yaitu Living Donor Liver Transplant (LDLT) dan Cadaveric Liver Transplantation (CLT). Dalam LDLT, pendonor yang sehat menyumbangkan sekitar 40 persen dari hati mereka kepada penerima yang menderita kanker hati dan/atau penyakit hati yang berat. Donor ini perlu dianggap secara fisik, mental dan psikologis stabil oleh ‘Komite Etik Transplant’ seperti Kementerian Kesehatan. Para donor seringkali berupa kerabat, atau orang yang memiliki hubungan emosional dengan penerima. Risiko bedah untuk pendonor sangatlah minimal. Melalui tindak lanjut jangka panjang dapat menunjukkan bahwa donor hati dapat hidup sehat dan normal setelah operasi transplantasi.Pada CLT, hati dari orang yang telah mengalami kematian otak ditransplantasikan ke penerima. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal kelangsungan hidup antara kedua jenis transplantasi. Setiap jenis transplantasi menghasilkan angka kesembuhan minimal 80% selama dua tahun pasca-operasi. Namun, penting bahwa operasi ini dilakukan di pusat-pusat khusus dengan perawatan pasca-bedah yang tepat karena prognosis pasien sangat tergantung pada hal ini. LDLT adalah metode utama transplantasi hati di Asia karena kurangnya organ kadaver di wilayah ini.(Dr Salleh Ibrahim, ahli bedah Asian Centre for Liver Diseases & Transplantation (ACLDT), Gleneagles Hospital Singapore)
(Selesai)