Find Us On Social Media :

Wanita Bisa Orgasme 8 Kali dalam Sekali Hubungan Seks, Begini Penjelasannya

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 18 April 2017 | 20:20 WIB

Bagaimana agar orgasme lebih baik?

Intisari-Online.com - Berbeda dengan pria, wanita tidak menyemprotkan cairan saat mengalami orgasme. Jadi, puncak kenikmatan yang didapat hanya berdasarkan perasaan.

Yang terjadi pada kelamin hanyalah kontraksi otot vagina. Ketika tercapai puncak kenikmatan, secara otomatis akan terjadi kontraksi otot vagina yang menjepit penis.

Sesudahnya kenikmatan akan turun-naik seperti gelombang dan otot vagina pun berkontraksi sesuai dengan puncak kenikmatan. Kemudian kenikmatan akan menurun secara berangsur sampai akhirnya hilang.

(Baca juga: Orgasme Itu Dambaan Sebagian Besar Wanita, tapi Apakah Mereka Bisa Orgasme saat Tidur?)

Pada wanita, bisa tercapai lebih dari satu kali orgasme, bisa 2 - 3 kali bahkan pernah ada wanita yang orgasme sampai delapan kali. Sesudah puncak pertama tercapai, kenikmatan menurun sedikit tetapi tidak hilang.

Selama suami belum ejakulasi (masih penetrasi), istri akan terus merasakan peningkatan kenikmatan, sampai akhirnya mencapai puncak kembali. Kadang, walaupun suami sudah ejakulasi, jika ereksi penis masih keras dan masih berada dalam vagina, istri masih bisa mencapai puncak lagi.

Itulah enaknya wanita, selain tidak perlu menyemprotkan cairan, ia bisa mengalami orgasme beberapa kali untuk satu kali hubungan intim. Makanya disebut multiorgasme.

Gerakan-gerakan atau teriakan dari suami akan memberikan gairah seks yang lebih tinggi kepada istri. Demikian juga sebaliknya.

Itu sebabnya, bila ejakulasi suami terjadi bersamaan dengan orgasme istri, keduanya dipastikan akan terhanyut dalam kenikmatan yang luar biasa, seolah-olah terbang entah ke mana perginya.

Sepertinya, tidak ada lagi hal yang lebih nikmat, lebih enak, dan lebih menyenangkan daripada mengalami orgasme secara bersamaan.

Tetapi, sekali lagi, kondisi di atas merupakan kondisi ideal. Hanya suami yang dapat mengontrol ejakulasi yang mampu melakukannya. Istri pun harus pandai mengatur ritme peningkatan kenikmatan seksnya.

Karena bersifat ideal, keadaan di atas pasti tidak selalu tercapai dalam setiap hubungan intim.

Kadang suami terlalu cepat ejakulasi, sehingga istri tidak sempat mengejar orgasme. Sedemikian cepatnya, sehingga baru 2 - 3 dorong saja, bahkan ada yang baru menyentuh "pintu" vagina, cairan sperma sudah keluar.

Kadang suami bisa menahan ejakulasi sampai 10 dorong, lalu memberi tanda bahwa dia sudah dekat ejakulasi. Sehingga istri berusaha mempercepat goyangannya untuk mengejar orgasme.

Jika suami tidak tahan, sehingga menyemprot sebelum istri mencapai orgasme, istri tentu akan kecewa. "Masa beberapa detik saja tidak bisa ditahan?" semprotnya penuh kemarahan.

Kadang istri menganggap suami tidak mengerti kebutuhan pasangannya. Ujung-ujungnya istri bisa jadi akan uring-uringan, atau marah-marah tanpa sebab.

Lain kali, jika suami mengajak berhubungan seks lagi, si istri mungkin akan menolak dengan halus maupun kasar, dengan mengedepankan berbagai alasan. Perasaannya sudah pesimis. Untuk apa berhubungan intim kalau hanya bikin pusing kepala?

Sebaliknya, ada juga istri yang terlalu lama mencapai orgasme. Suami sudah ereksi dengan keras dan bisa mengontrol ejakulasi sampai lama sekali, namun istri belum bisa orgasme juga.

(Baca juga: Samantha, Boneka Seks yang Tak Hanya Bisa Keluarkan Lenguhan, Tapi Juga Bisa Orgasme)

Karena suami sudah terlalu lelah dan ereksi sudah susah dipertahankan karena tenaga sudah habis, akhirnya terpaksa suami menyemprotkan cairan spermanya.

Namun setelah sperma disemprotkan, istri ternyata belum bisa orgasme juga. Kalau keadaan tersebut terjadi berulang-ulang, suami tentu merasa tidak puas. Sementara si istri sendiri merasa bingung mengapa hal itu bisa terjadi.

Dia tahu suaminya sudah bekerja keras, namun kok orgasme tidak kunjung tiba.

Ini akan menimbulkan kekecewaan berulang-ulang, sehingga membuat istri stres berkepanjangan. Akibatnya, terjadilah macam-macam hal yang bisa membahayakan keutuhan rumah tangga.