Intisari-Online.com – Pria umumnya berharap banyak dari wanita ketika berada di atas ranjang. Salah satunya dalam hal bersuara. Bagi wanita mungkin terdengar sepele, namun beberapa pria sangat mengharapkan suara erangan dari pasangannya saat berhubungan seks, terutama saat mencapai klimaks. Ternyata, ada beragam alasan seorang wanita memilih untuk tidak mengeluarkan suara saat berhubungan seks, antara lain:
Fakta 1. Hasil banyak survei mengklaim bahwa tidak semua wanita memiliki kebiasaan untuk mengerangselama klimaks. Itu hanya masalah kebiasaan saja.
Fakta 2. Beberapa wanita mengatakan bahwa mereka sebenarnya ingin mengerang dan bersemangat tetapi memilih untukdiam saja. Mereka mungkin memiliki hambatan atau mungkin berpikir bahwa terlalu liar untuk melakukannya.
Takut terlihat canggungFakta 3. Dalam beberapa kasus, wanita lebih khawatir suara-suara yang mereka buat akan terdengar oleh orang lain yang justru dianggap akan membuat mereka malu.
Takut terdengar oleh yang di luar kamar tidur.Fakta 4. Beberapa introvert umumnya memilih diam dan mereka memiliki cara sendiri untuk menikmati stimulasi tanpa membuat banyak suara. Jika istri Anda adalah seorang introvert, ya wajar saja.
Seorang yang introvert lebih memilih diam saja.Fakta 5. Pendidikan bisa mempengaruhi beberapa wanita. Jika mereka dibesarkan dalam lingkungandi mana hubungan seks tidak dibahas sebagai tindakan yang dapat dinikmati liar, maka mereka akan merasa bersalah jika menikmatinya dengan merintih. Itulah program mereka.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.