Intisari-Online.com - Sebelum masuk dalam area problem seks, sepertinya layak juga menyambut ajakan Christiane Northrup, M.D. penults buku The Wisdom of Menopause bagi kaum perempuan untuk menyadari beberapa hal mendasar. Meski ditulis dalam konteks perempuan yang memasuki masa menopause, ajakannya bisa berlaku juga untuk perempuan di usia mana pun:1. Sebaiknya perempuan menerima fakta bahwa seksualitas itu merupakan bagian dari keberadaannya sebagai manusia. Namun cara ia mengekspresikan seksualitasnya memang tergantung pada latar belakang pendidikan di keluarganya, level hormonnya, kesehatan umum tubuhnya, dan tentu pada kepuasannya terhadap pasangan.2. Kualitas lebih penting ketimbang kuantitas. Sebenarnya kurang tepat menilai normal tidaknya kehidupan seksual seseorang dari seberapa sering pasangan memadu kasih.Sebuah studi di University of Chicago menyimpulkan bahwa umum terjadi pasangan melakukan hubungan seksual hanya tiga kali sebulan dan mereka merasa oke-oke saja.3. Hargai dorongan seks Anda. Pada dasarnya memang ada orang yang memiliki dorongan seksual tinggi, sedang dan rendah yang berkaitan dengan level hormon testoteron masing-masing.Meski demikian, di Amerika sanabahkan The American Medical Assosiation memprakirakan ada beberapa juta perempuan yang mengalami rendah dorongan seks atau bahasa kerennya female sexual arousal disorder (fSAD). Di Inggris, angka perkiraannya sampai hitungan beberapa ratus ribu saja.Yang menarik, para perempuan ini sebenarnya tak punya masalah dalam hal orgasme, cuma memang mereka kurang bernafsu saja untuk soal seks. Di Indonesia angkanya masih sulit ditemukan. Mungkin karena masih banyak perempuan yang cukup tertutup dalam soal ini.Apa penyebabnya?Dr. David Delvin dan Dr. Christine Webber, di situs netdoctor.co.uk memaparkan banyak hal yang mendasarinya. Secara garis besar terbagi dua kelompok besar: penyebab yang bersifat fisik dan yang psikologis.Yang fisik:1. Anemia2. Minuman beralkohol3. Narkoba4. Penyakit, seperti diabetes5. Baru melahirkan6. Obat dokter, biasanya yang bersifat penenang7. Kelainan hormonalYang Psikologis:1. Depresi2. Stres dan terlalu banyak pekerjaan3. Kecemasan4. Kenangan pahit semasa kecil--Tulisan ini ditulis oleh Lily Wibisono di Majalah Intisari Tahun 2008 dengan judul asli "Tips Menelisik Libido Bermasalah".