Intisari-Online.com – Pijat genital mesti dilakukan berdasarkan tujuan yang jelas. Kalau tujuannya sama dengan pada terapi seks, yaitu untuk mengatasi gangguan fungsi seksual tertentu, maka harus dilakukan sesuai dengan kaidah terapi.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini) Tetapi kalau tujuannya hanya untuk variasi rangsangan sebelum melakukan hubungan seksual atau untuk menggantikan hubungan seksual, maka cukuplah dengan memberikan rangsangan pada bagian kelamin, yaitu penis pada suami atau klitoris dan G-spot pada istri. Dengan demikian, orgasme dapat dicapai melalui pijatan, atau ketika melakukan hubungan seksual.
Menurut Prof. Wimpie, pada pijat genital, pijatan dilakukan secara lembut pada bagian kelamin yang diinginkan. Bila dikehendaki, pijat genital bisa dilakukan hingga pasangan yang dipijat mencapai orgasme, atau dilanjutkan dengan hubungan seksual.
(Samantha, Boneka Seks yang Tak Hanya Bisa Keluarkan Lenguhan, Tapi Juga Bisa Orgasme)
Ketika melakukan pemijatan untuk pertama kali, sebaiknya perhatikan mata pasangan ketika organ genitalnya disentuh, dan tanyakan apakah bisa diteruskan. Kita bisa mengeksplorasi organ-organ genital pasangan. Terhadap istri bisa dilakukan pada vulva dan klitoris, vagina, serta G-spot. Pada pria bisa dilakukan eksplorasi pada penis, testikel, dan G-spot.
Prinsip dasar pijat genital bagi suami yaitu memperlambat, berhenti, dan mengubah apa yang sedang dilakukan, sesaat sebelum mencapai ejakulasi. Cara terbaik untuk mencapainya, si suami memberi sinyal segera sebelum titik puncak itu dicapai. Kode-kode verbal, mengangkat satu tangan, mendorong dengan halus, atau bahkan bahasa tubuh yang lembut dapat digunakan. Pengulangan proses ini terkadang dapat membantu suami belajar mendapatkan multiple orgasm tanpa ejakulasi, dan dapat pula dipraktikkan selama masturbasi.
Walaupun penundaan ejakulasi selama pijat genital dapat memaksimalkan kenikmatan, banyak pria yang lebih suka mengakhirinya dengan ejakulasi. Ejakulasi memberikan percikan kenikmatan luar biasa, tapi dapat membuat suami terlalu letih untuk berganti memijat istrinya dengan baik. Karena itu, bila suami lebih suka mengakhiri pijat genital dengan ejakulasi, dialah yang mestinya memijat lebih dahulu.
Sedikit catatan, pijat genital pria yang menyenangkan tidak perlu dilakukan dalam keadaan penis ereksi. Beberapa pijatan sebenarnya terasa lebih nyaman bila dilakukan ketika penis tidak dalam keadaan ereksi.
Bagaimana dengan pijat genital pada wanita? Dalam banyak hal, respons seksual istri sering sangat berbeda dibandingkan dengan suami. Misalnya, membangkitkan gairah istri lebih mudah berhasil jika dilakukan dengan menyentuh emosi dan memberikan perasaan hangat. Istri dapat mencapai orgasme dalam dua cara yang berbeda, yakni melalui stimulasi Gspot dan melalui stimulasi klitoral.
Umumnya, istri menyatakan orgasme klitoral sebagai "lebih tajam" dan orgasme G-spot sebagai "lebih dalam". Wanita juga sangat beragam dalam hal jenis stimulasi seksual yang mereka sukai dan cara stimulasi itu dilakukan. Selain itu, gairah wanita perlu waktu lebih lama untuk dibangkitkan, tapi gairah itu dapat berlangsung lebih lama dan lebih intens ketimbang pembangkitan gairah pada pria. Terakhir, wanita dapat sering mendapatkan multiple orgasm, jika stimulasi diteruskan setelah stimulasi sebelumnya (khususnya dengan stimulasi G-spot) membuahkan orgasme.
Perbedaan respons ini menyebabkan pendekatan dasar pijat erotis istri berbeda dari suami. Lantaran, istri dapat menikmati semua cara stimulasi untuk mencapai satu orgasme dan orgasme berikutnya, mereka tidak memerlukan cara tertentu untuk mencapai orgasme. Yang pasti, mendapatkan serangkaian orgasme bagi istri dapat menyebabkan tingkat rangsangan yang tinggi untuk waktu lama. (Healthy Sexual Life)