Intisari-Online.com – Orgasme wanita memang masih menjadi salah satu misteri terbesar, khususnya bagi kaum pria. Meski sebenarnya orgasme tersebut dapat diraih bila istrimemiliki rasa percaya diri yang tinggi di atas ranjang, masih peran suami tetaplah diperlukan.
Untuk mengatasinya,para pria perlu memahami enam hal tentang orgasme wanita berikut ini:
Saat orgasme, seorang wanita bisa hanya berbisik-bisik sampai mengerang. Namun, wanita juga tidak pasti mengerang bahkan setelah mencapai orgasme. Hanya karena wanita tidak berteriak, bukan berarti bahwa pasangannya tidak menyenangkan.
Trik yang sama belum tentu bekerja
Trik yang sama belum tentu bisa Hanya karena wanita mencapai orgasme ketika berada di atas, tidak berarti itu akan terjadi sepanjang waktu. Pria perlu berusaha. Wanita mungkin tidak mencapai orgasme dengan cara yang sama sepanjang waktu.
Ada beberapa jenis orgasme Sementara beberapa wanita mencapai orgasme klitoris, yang lain mencapai orgasme karena hentakan G-spot. Tetapi yang jelas, temukan klitoris dan mulailah merangsang itu. Tidak perlu mencapai G-spot agar wanita mencapai orgasme.
Seks itu menyenangkan meski tidak mencapai orgasme
Seks itu menyenangkan meski tidak orgasme Jika seorang pria memberikan yang terbaik, dan wanita masih tidak bisa mencapai orgasme, bukan berarti bahwa sang suami tidak seksi. Jika wanita tidak mendapatkan orgasme, kadang-kadang wanita menikmati bagaimana hubungan seks itu terjadi.
Jangan menganggap wanita mencapai orgasme
Terengah-engah belum tentu orgasme Kadang-kadang, meskipun terengah-engah, belum tentu wanita itu telah mencapai orgasme.
Wanita pun membutuhkan vibrator
Wanita juga membutuhkan vibrator Sesekali, sang suami perlu untuk merangsang zona erotis wanita untuk mencapai orgasme, tapi vibrator juga dapat membantu. Meskipun dilakukan penetrasi, wanita masih juga dapat menggunakan vibrator untuk merangsang klitorisnya agar mencapai orgasme lebih cepat.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.