Intisari-Online.com – Orgasme pada pria digambarkan lebih konsisten sebagai awal dari sensasi kehangatan yang dalam atau dorongan untuk ejakulasi tak tertahankan. Setelah itu, dirasakan kontraksi kuat dan sangat menyenangkan, yang melibatkan otot pubococcygeus (PC – otot dasar panggul), otot anus, usus besar, perineum, dan organ seksual.Beberapa pria menggambarkan kontraksi ini sebagai sebuah sensasi pemompaan. Akhirnya, semprotan cairan hangat semen memperjelas proses yang sebenarnya dari perjalanan semen melalui uretra hingga ejakulasi.
Penting dicatat bahwa orgasme dan ejakulasi bukan satu kejadian dalam waktu bersamaan. Walaupun keduanya terjadi secara bersamaan, seorang pria mungkin bisa mendapatkan orgasme tanpa ejakulasi.
Banyak pria secara salah percaya bahwa ereksi dapat dibangkitkan kembali sesegera mungkin setelah ejakulasi dan mendapatkan klimaks lain dalam waktu singkat, serta menganggap peristiwa itu sebagai orgasme ganda. Orgasme berulang pada pria yang benar tidak pernah kehilangan ereksinya di antara orgasme.Multiple orgasm meliputi hanya orgasme dan tidak termasuk ejakulasi. Pengecualian hanya berlaku ketika ejakulasi terjadi bersamaan dengan orgasme terakhir dalam sebuah orgasme ganda.
Jadi, dengan belajar mendapatkan orgasme tanpa ejakulasi, seseorang anak mampu mencapai multiple orgasm. Ketika seorang pria memasuki fase recovery, disebut periode refractory, secara fisiologi orgasme berikutnya atau ejakulasi tidak mungkin terjadi. (Healthy Sexual Life)