Mataram Islam Berkuasa Di Priangan, Kesultanan Cirebon Pun Bersekongkol Dengan VOC Untuk Merebutnya
Diam-diam Kesultanan Cirebon ternyata menginginkan wilayah timur Priangan yang dikuasai Mataram Islam. Jalin kesepakatan dengan VOC
Usaha Pangeran Notokusuma Bantu Inggris Gulingkan HB II Berbuah Manis, Mataram Islam Pun Pecah Jadi Empat
Setelah Geger Sepehi, Mataram Islam pecah jadi empat: Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunegaran, Kadipaten Pakualaman.
Rekor, Keturunan Trah Mataram Islam Ini 3 Kali Jadi Raja Kesultanan Yogyakarta, Dikenal Keras Kepada Penjajah
Untuk meredam Pangeran Diponegoro, Hamengkubuwono II dipulangkan Belanda dan ditunjuk sebagai raja Kesultanan Yogyakarta untuk ketiga kalinya
Memiliki Makna Spiritual Sebagai Pelindung, Inilah Batik Parang Barong Sultan Agung Mataram Islam
Salah satu batik milik kesultanan Mataram Islam adalah batik Parang Barong yang dikenakan oleh Sultan Agung Mataram Islam.
Sultan Haji, Sosok Pengkhianat yang Jadi Kunci Kehancuran Kesultanan Banten, Kudeta Ayahnya Sendiri
Sultan Haji berkhianat kepada Sultan Ageng Tirtayasa dengan bantuan Belanda. Pengkhianatannya itu justru menghancurkan Kesultanan Banten.
Masjid Wapauwe Maluku, Masjid Paling Tua di Indonesia Timur yang Memiliki Mushaf Alquran Terawal di Nusantara
Masjid ini didirikan pada tahun 1414 Masehi oleh Perdana Jamilu, seorang keturunan Kesultanan Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara).
Kisah Heroik Sunan Gunung Jati, Menaklukkan Sunda Kelapa Kemudian Mendirikan Kesultanan Banten
Tahun 1470 Masehi, Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon dan diminta oleh Sunan Ampel untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam di daerah tersebut.
Arya Penangsang, Sang Pemberontak yang Ingin Mengembalikan Kejayaan Demak
Arya Penangsang punya ambisi mengembalikan kejayaan Kesultanan Demak. Akhir hidupnya berakhir di kerisnya sendiri.
Perang Malaka, Kisah Kesultanan Turki Ikut Bantu Kesultanan Aceh dan Johor Usir Portugis Namun Gagal Gara-Gara Cekcok Ini
Tahun 1511, Malaka ditaklukkan Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Kemudian membangun benteng dan monopoli perdagangan di Malaka.
Licinnya Sultan Mahmud Badaruddin II, Raffles Yang Ingin Kuasai Timah Bangka pun Harus Putar Otak
Penguasa Kesultanan Palembang Sultan Mahmud Badaruddin II dikenal licin, menyusahkan Inggris dan Belanda.
Jadi Bukti 'Kesaktian' Taktik Devide Et Impera VOC, Perjanjian Giyanti Akhiri Kesultanan Mataram untuk Selamanya
Perjanjian Giyanti adalah perjanjian yang membagi Mataram menjadi dua kerajaan. Simak artikel ini untuk mengetahui latar belakang, isi, dan dampaknya.
Kisah Demang Lehman, Bermodal 300 Prajurit Taklukkan Benteng Belanda Saat Perang Banjar
Ia adalah seorang panakawan (ajudan) dari Pangeran Hidayatullah II, salah satu pemimpin Perang Banjar yang merupakan pewaris takhta Kesultanan Banjar.
Usia 10 Tahun Sudah Jadi Raja Mataram, Begini Kisah Hamengkubuwo IV Yang Berakhir Tragis
Sri Sultan Hamengkubuwono IV dinobatkan sebagai raja Mataram Kesultanan Yogyakarta pada usia 10 tahuh. Usia 19 tahun dia meninggal, diduga diracun.
Dua Kali Berani Serang Belanda, Inilah 8 Fakta Sultan Agung, Raja Mataram yang Ditakuti VOC
Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah sultan ketiga dari Kesultanan Mataram yang memerintah dari tahun 1613 hingga 1645.
Dipercaya Sebagai Pelindung Kesultanan Mataram, Inilah Bantuan Magis yang Konon Pernah Diberikan Nyi Roro Kidul
Sultan Hamengkubuwono I dikisahkan pernah bertemu dengan Nyi Roro Kidul saat bersemedi di Pantai Parangtritis.
Sunan Kudus dan Arya Penangsang: Hubungan Guru-Murid yang Penuh Konflik dan Kontroversi
Artikel ini membahas latar belakang, peristiwa, dan dampak dari hubungan Sunan Kudus dan Arya Penangsang dalam sejarah Kesultanan Demak.
Inilah Pasar Laweyan, Saksi Bisu Kebesaran Kerajaan Pajang Yang Berumur Pendek Itu
Pasar Laweyan, sekarang lebih dikenal sebagai Kampung Batik Laweyan, menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Pajang.
Skandal Perselingkuhan Raden Ayu Lembah yang Mengguncang Kesultanan Mataram Islam
Sebuah lukisan menggambarkan bagaimana Raden Ayu Lembah dihukum mati oleh ayahnya sendiri, Pangeran Puger, atas perintah Amangkurat III.
