Anggota dewan kotapraja Wagner, kelihatan terharu seperti Eva Braun, ia memegang dua formulir terdiri dari dua halaman yang diketik.
Di situ antara lain ditulis bahwa kedua calon pengantin keturunan Aria, tidak menderita penyakit keturunan dan bermaksud untuk menikah.
Wagner menambahkan dengan suara gemetar: "Sekarang saya akan mulai dengan upacara pernikahan. Di depan para saksi, saya bertanya, Fuehrer Adolf Hitler, apakah Anda ingin mengikat pernikahan dengan Nona Eva Braun. Kalau memang demikian, saya minta Anda menjawab dengan "ya".
Hitler melakukannya seperti juga Eva Braun setelah Wagner bertanya: "Sekarang saya bertanya kepada Anda, Eva Braun, apakah Anda ingin mengikat pernikahan dengan Fuehrer Adolf Hitler."
Setelah mereka dinyatakan menjadi Suami isteri dan setelah Hitler, Eva Braun, Goebbels, Bormann dan – Wagner membubuhi tanda tangan di bawah akta, upacara selesai.
Hitler dan isterinya menerima ucapan selamat dari semua orang yang hadir. Setelah pasangan baru beristirahat selama satu setengah jam, keluarga Goebbels, Bormann, Burgdorf, Hewel, Axmann, Von Belorw; sekretaris Hitler Gerda Christian, ajudan pribadinya serta sayasendiri, total sepuluh orang, mengatur pesta kecil.
Dihidangkan Champagne, sandwich dan teh. Pesta dirayakan sesuai dengan suasana.
Ketika saya ditawan Rusia mereka bertanya kepada saya mengapa Hitler menikah pada hal ia akan bunuh diri keesokan harinya.
Mereka melihat hal ini sebagai bukti bahwa Hitler masih agak burjuis dan menghargai stempel.
Percuma untuk menerangkan kepada mereka bahwa keputusan Hitler untuk menikahi Eva Braun secara resmi mempunyai motif yang lain. Ia sama sekali tidak menghargai cap administratif itu.
la hanya ingin memenuhi harapan Eva yang datang ke Berlin untuk mati bersamanya sebagai isteri yang sah.
Dalam surat wasiat pribadi tanggal 29 April 1945 ia memberi alasan jujur tentang keputusannya: "Karena selama masa perjuangan saya tidak bisa mengambil tanggung jawab untuk membentuk suatu keluarga, kini pada akhir hidup saya di dunia ini, saya memperisteri gadis muda yang telah bertahun-tahun hidup sebagai sahabat setia saya dan yang memutuskan sendiri untuk ikut saya ke kota ini yang sudah hampir terkepung agar bisa tetap mendampingi saya. la akan mati bersama saya sebagai isteri saya. Kematian akan memberi kepada kami apa yang terhambat oleh karya dan pengabdian kepada rakyat saya".
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR