Sikap Eva Braun setelah upacara itu membenarkan sikap Hitler. Eva rupanya sama sekali lupa pada malapetaka yang sedang mengancam dan keadaan yang menyedihkan.
Ketika bertemu dengan dia setelah pernikahan itu, secara sengaja saya menyapanya bukan sebagai "Gnaedige Frau" (ibu yang terhormat) seperti biasa tetapi dengan "Ny. Hilter". Ia senang dengan gelar baru itu.
Ia tersenyum bahagia dan memegang sebentar lengan saya.
Pesan Eva terakhir
Eva Hitler. Sudah lebih dari 10 tahun ia mendambakan nama itu.
Secara tidak sengaja saya teringat kata-kata terkenal dari Kurt Toucholsky yang berbunyi: "Ya, orang akhirnya akan mendapat apa yang didambakannya dengan sepenuh hati, tetapi sedihnya selalu sehari terlambat dan sering satu ukuran kecilan."
Kata-kata itu menurut pendapat saya cocok untuk Eva Hitler yang setelah makan makanan kecil dengan Hitler, pergi tidur.
"Kelompok paling dekat" tinggal sendiri untuk merayakan pesta pernikahan itu di bawah tanah biarpun artileri Rusia terus menembaki sampai ke taman sekitar gedung kanselir.
Keesokan harinya, 30 April saya bangun pagi-pagi, lebih pagi dari Hitler. Ia membuka pintu sesaat saya tiba. Ia tidur dengan pakaian lengkap di ranjang seperti malam-malam sebelumnya.
Bormann Jenderal Krebs dan Burgforf tetap tinggal di pintu kamarnya sambil berbaring di atas dipan dengan pistol di tangan sedangkan para sekretaris berbaring-baring di kasur di kamar sebelah menunggu sesuatu yang setiap saat bisa terjadi (Orang Rusia bisa muncul setiap saat di pintu bunker).
Hitler menaruh telunjuknya di bibir untuk memberi isyarat jangan membangunkan rekan-rekan yang sedang tidur dan minta saya mengikutinya.
Kami pergi ke kamar telepon di mana Hitler minta berbicara dengan komandan operasi. la memberitahu bahwa pertahanan sudah mulai gawat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR