Selama laporan berlangsung mereka diwadjibkan berdiri tegak yang kadang-kadang sampai 30 menit, lamanya. Kemudian apel itu dirubah menjadi pagi dan sore saja, 'dan akhirnya sore saja.
Baca juga: Francine Christophe, Penyintas Holocaust yang Mengenang Banyaknya Kebaikan di Kamp Konsentrasi Nazi
Atas perintah SS apel ini lalu diperpanjang sampai beberapa jam, bahkan 10 jam. Pada blok tawanan putra pernah diadakan apel selama 19 jam.
Dalam surat menyurat mereka harus selalu bercerita yang menggembirakan keluarga. Meskipun beberapa saat lagi seorang tawanan akan dibunuh, tetapi ia harus tetap menulis: I'm in a good health and feeling well (saya sehat sejahtera dan merasa senang).
Para tawanan dipekerjakan dalam berbagai macam pekerjaan diantaranya : membangun jalan, lapangan apel, barak-barak, meratakan tanah, mendorong gerbong, menarik silinder besi dan juga bekerja di pabrik-pabrik dan ladang-ladang pertanian. Mereka harus bekerja keras dan cepat.
Setiap kelambatan kerja dan ketidaklancaran tugas dihukum dengan pukulan, tendangan dan tindakan-tindakan sadis lainnya dari petugas SS. Beberapa jenis industri di Jerman banyak yang menggunakan tenaga tawanan diantaranya pabrik senjata, pertambangan, perkebunan, kimia dll.
Bahkan bagi pabrik-pabrik yang representatip diijinkan mengirim petugas ke kamp untuk memilih tawanan-tawanan untuk kemudian dipekerjakan. Mereka bekerja 12 jam (sehari penuh) dan diberi makan sedikit. Jumlah pekerja tawanan berkisar antara 500.000 sampai 600.000 orang.
Baca juga: Buchenwald, Kamp Konsentrasi Nazi yang Kini Menjadi Tempat Penampungan Pengungsi
Menu para tawanan
Mereka mendapat makan tiga kali sehari. Rata-rat mereka mendapatkan: makan pagi kira-kira ½ liter kopi atau teh dengan gula 5 gr, makan siang, sup panas, tapi sering diberikan pada sore hari sehingga sudah dingin.
Sup tersebut terdiri dari potongan-potongan kentang, sedikit kol dan seledri yang dimasak dengan lemak daging yang sangat sedikit. Bahkan kadang-kadang tidak mendidih sempurna (100 derajat C) karena transport sulit dan dalam kuahnya itu sering terdapat potongan-potongan kertas, kerikil dll.
Makan sore terdiri dari kira-kira ½ liter kopi atau teh sepotong roti (300-350 gr) dan tambahan saus (20 gr) atau margarine (30 gr), atau jam (1 sendok makan) atau keju (30 gr). Makanan tambahan ini diatur berganti-ganti setiap harinya.
Menurut perhituncan menu ini hanya mengandung 1300-1700 kalori. Padahal menurut kebutuhan tiap harinya orang memerlukan 1700 kalori apabila istirahat dan butuh 4800 kalori apabila bekerja.
Tidak mustahil kalau terjadi penyakit kelaparan yang akhirnya menyebabkan banyak kematian.
Baca juga: Inilah Ruang Bawah Tanah Paling Mencekam, Konon Berisi Fasilitas Senjata Nuklir Nazi
Berdasarkan keteranqan Dr. Hans M (dokter SS) 75% dari tawanan di Auschwitz mengalami kelaparan. Berdasarkan penyelidikan medis tentara Soviet setelah pembebasan dalam keadaan kurang makan para tawanan hanya bisa bertahari dalam 2-3 bulan saja, dan ini tergantung dari ringan dan beratnya pekerjaan mereka masing-masing.
Berat mereka hanja 30-40 kg saja, yang berarti 50-70% kurang dari berat manusia normal (ukuran orang barat).
Salah satu cara untuk menghindari bahaya kelaparan ialah mencari ekstra makanan dengan cara mencuri. Sehingga dalam tawanan timbul suatu organisasi gelap yang disebut ,.organisasi makanan".
Anggota-anggotanya diwadjibkan mencuri makanan dari gudang-gudang SS atau dari paket-paket yang akan dikirim atau diterima dari Jerman. Tetapi dilarang mencuri makanan sesama para tawanan.
Namun risikonya sangat besar. Sebagai contoh tawanan no: 158501, yang mencuri makanan babi, dihukum kerja berat selama 10 minggu dan diawasi ketat oleh para kepala blok.
(Ditulis oleh Basuki Rahardjo. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1971)
Baca juga: Ke Mana Emas Hasil Rampokan Nazi?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR