Intisari-Online.com – Pada awal tahun 1944, banyak media massa Inggris yang mengecam Swiss National Bank. Pasalnya karena diduga membeli sejumlah besar emas hasil rampasan orang Jerman selama pendudukan di Eropa.
Empat puluh satu tahun kemudian, bank tersebut mempublikasikan perincian transaksi yang menggambarkan bahwa tuduhan itu pada pokoknya benar.
Antara September 1939 dan Mei 1945, bank sentral Jerman, Reichsbank, mengirimkan emas yang bernilai SFr. 1,6 milyar (sekarang nilainya sekitar US$ 4 milyar) ke Swis. Sebagian besar didepositokan di Swiss National Bank pada bulan Mei 1940.
Baca juga: Kehidupan Narapidana No. 7: Si Penjahat Perang Nazi di Penjara
Kemudian Reichsbank menjual sebagian emas itu dengan harga SFr. 1,2 milyar dan mengalihkan sisanya ke Bank for International Settlements (BIS) di Basle dan bank sentral lainnya yang punya rekening di Swiss National Bank.
Banyak yang curiga bahwa emas yang dijual itu merupakan hasil rampasan dari negara-negara yang diduduki Jerman, karena pada akhir tahun 1938, jumlah total emas yang dimiliki Reichsbank hanya bernilai SFr. 122 juta.
Walaupun ditambah dengan emas yang kemudian mereka peroleh dari Austria dan Cekoslowakia (yang dianggap sah), jumlah totalnya masih di bawah jumlah yang dijual kepada Swis.
Diangkut unta
Sejumlah emas bisa sampai di Jerman melalui jalan yang tidak langsung. Pada musim gugur tahun 1940, sebagian besar emas yang dimiliki Banque de France (baik yang dimiliki sendiri maupun simpanan Belgia dan Polandia) berada di Dakar, Senegal.
Waktu itu pemerintahan Vichy di Prancis memutuskan untuk membawa lebih dari 300 ton emas kembali ke Eropa. Sebagian besar emas itu milik Belgia.
Baca juga: Nasib Anak-anak Para Pemimpin Nazi: Ternyata Ada yang Meneruskan Cita-cita Nazisme Ayah Mereka
Pengangkutannya dilakukan dengan kapal kecil melalui sungai-sungai Afrika, menggunakan unta untuk menyusuri Gurun Sahara dan akhirnya sampai di Marseilles melalui udara. Sesampai di tempat tujuan, masih belum diketahui Jerman.
Namun setelah tercium, Jerman minta agar emas Belgia diserahkan. Ketika itu Fournier, Gubernur Banque de France menolak untuk melakukannya. Kemudian ia digantikan Boisanger yang menyetujuinya dan memang menjadi kaki-tangan Jerman sampai perang berakhir.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR