Advertorial

Terus Dihantui Mimpi Buruk, Korban Selamat Holocaust Ini Masih Mengenakan Seragam Kamp Konsentrasi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Namun, sejumlah di antaranya dibawa ke gua-gua untuk coba diledakkan menggunakan dinamit.
Namun, sejumlah di antaranya dibawa ke gua-gua untuk coba diledakkan menggunakan dinamit.

Intisari-Online.com- Ed Mosberg (92) kadang-kadang masih mengenakan seragam yang dia kenakan dulu saat menjadi tawanan kamp konsentrasi Nazi di Plaszow, Polandia.

Mengenakan seragam katun bergaris-garis, lengkap dengan nomor tahanan dan topi senada, Mosberg, seperti dilansir Nypost.com pada Sabtu (20/1), mengatakan, "Orang akan mengingat bahwa Holocaust pernah terjadi saat saya memakai seragam ini."

Sesuai resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum PBB, hari Peringatan Holocaust Internasional jatuh pada 27 Januari setiap tahunnya.

Baca Juga:(Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!

Baca Juga:Ali Hassan Salameh, Teroris yang Tak Hanya Diburu oleh Mossad tapi Juga oleh para Wanita

Ed Mosberg (kiri) dengan keluarganya sebelum Perang Dunia II
Hal itu disebabkan karena pada 27 Januari 1945, penghuni kamp maut terbesar Nazi, Auschwitz-Birkenau, dibebaskan oleh Tentara Soviet.

Namun bagi Mosberg tak cukup mengingat satu kali dalam setahun, baginya setiap hari adalah hari Holocaust.

Ed Mosberg adalah satu-satunya yang selamat dari keseluruhan anggota keluarganya.

Mosberg baruberusia 13 tahun saat Perang Dunia II dimulai. Pada 1941 mereka sekeluarga harus menempati ghetto Krakow.

Dia mengingat dengan tajam kenangan-kenangan mengerikan masa itu dari perlakuan semena-mena, kekasaran, dan tindakan brutal pasukan SS Nazi.

Sehari sebelum pembebasan, petugas SS mengajak Mosberg dan yang lainnya di Mauthausen untuk diselamatkan.

Namun, sejumlah di antara mereka dibawa ke gua-gua untuk diledakkan menggunakan dinamit.

Nasib saudara perempuan Mosberg pada hari yang sama pun tak kalah tragis. Ia ditembak mati bersamadengan 7.000 tahanan wanita lainnya di pantai Baltik.

Mosberg begitu terpukul sehingga saat diputuskan bebas, ia bilang, "Saya tidak ingin pergi, saya tidak tahu harus ke mana."

Mosberg kemudian memasuki sanatorium di Italia selama berbulan-bulan, melawan TBC.

Baca Juga:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Seragam beserta nomor tahanan di kamp
Namun ia bertekad untuk melanjutkan hidup dan menjaga hubungan Cesia Storch, seorang gadis dari Krakow yang berada di sebuah barak dengan saudara perempuannya.

Pada 1951, mereka sebagai suami istri datang ke New York dan menetap di Harlem.

Jonny Daniels, pendiri yayasan Holocaust, From the Depths, memperkirakan dari 500 ribu korban selamat Yahudi dari Holocaust, ada 100 ribu yang masih hidup sampai sekarang.

Istri Mosberg, sekarang berusia 90 tahun, terbaring di tempat tidur dan dihantui mimpi buruk waktu-waktu di kamp.

Begitu juga Mosberg, dia berkata "Selama saya masih hidup saya akan terus membicarakan hal ini, sehingga kekejaman Holocaust tidak akan diabaikan dan dilupakan."

Baca Juga:Josef Mengele, Malaikat Maut Bagi Warga Yahudi, Termasuk Anak-anak yang ‘Dikorbankanya’

Artikel Terkait