Dimulai pada 1984, atau hampir 4 dekade lalu, saat kekuasaan negara diambil alih oleh Lansana Conte, setelah pemimpin pertama Guinea pasca-kemerdekaan meninggal dunia.
Conte memang berhasil mempertahankan kekuasaannya selama 15 tahun, sampai dirinya wafat pada 2009.
Namun, pergantian kekuasaan dari dirinya tidak ditempuh secara damai, melainkan melalui sebuah kudeta yang dimenangkan oleh Kapten Moussa "Dadis" Camara sebagai penguasa baru.
Hanya saja, Camara hanya mampu mempertahankan kekuasaannya dalam waktu singkat.
Dia menjadi buruan para pemberontak yang ingin membunuhnya, sebelum akhirnya berhasil selamat di pengasingan dan harus rela menanggalkan kursi presiden.
Kepergian Camara yang kemudian melahirkan pemilihan umum pertama pada 2012 inilah yang kemudian membawa Alpha Conde sebagai orang nomor satu di Guinea.
Apa yang selanjutnya terjadi tentu saja sudah bisa diduga oleh banyak pihak: upaya kudeta kembali bermunculan.
Conde memang berulang kali berhasil menggagalkan segala upaya para pemberontak untuk mendongkelnya dari kekuasaan.
KOMENTAR