Intisari-Online.com - Ungkapan "jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah" dari Presiden Soekarn nampaknya tepat dilontarkan kepada Presiden Guinea, Alpha Conde.
Sebab, dirinya kini harus merana karena tidak pernah belajar pada sejarah yang terjadi di negaranya sendiri.
Selain itu, dirinya juga bak lupa dengan berbagai pengalaman yang dialaminya selama satu dekade memimpin negaranya.
Hingga kini, akhirnya dirinya harus tampil secara menyedihkan dalam rekaman video yang menunjukkan dirinya lelah dan kusut dalam tahanan militer.
Ya, Conde kini berada dalam pengawasan ketat pasukan militer yang telah mendongkel dirinya dari kursi kekuasaan.
Setelah baku tembak yang berlangsung selama berjam-jam, di dekat istana presiden, Conde akhirnya takluk di tangan tentara pemberontak, Minggu (5/9/2021).
Bergejolak selama hampir 4 dekade
Guinea sendiri memang sudah lama berada dalam kondisi politik yang penuh gejolak.
KOMENTAR