Intisari-Online.com - SepertinyaMantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum menerima kekalahannya dalam Pemilihan Presiden (Pilres) AS pada tahun 2020 kemarin.
Setelah beberapa bulan lengser, mendadak Trumpmemberi tahu orang-orang bahwa dia akan diangkat kembali sebagai presiden pada bulan Agustus mendatang.
Hal itu terjadi setelah mantan Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn, mengatakan kudetaala Myanmar 'harus terjadi'.
Maggie Haberman dari The New York Times, pada Selasa, mengomentari sebuah berita CNN yang menunjukkan para pendukung Trump menyatakan dukungan untuk kudetaalaMyanmar untuk membawa Trump kembali.
"Trump telah memberi tahu sejumlah orang yang dia hubungi bahwa dia berharap dia akan dipulihkan pada Agustus," tulis jurnalis itu di Twitter seperti dilansir daridailymail.co.uk pada Rabu (2/6/2021).
Setelah meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, Trump terus mengatakan bahwa dia tidak kalah dalam Pilpres 2020 dengan Presiden Joe Biden.
Tentu saja pernyataan itu diabaikan banyak orang karena Presiden Biden telah dilantik. Namun nyatanya pendukung Trump belum menyerah.
Baru-baru ini,sejumlahpendukung Trump mengibarkan bendera 'Trump menang' di parade perahu besar di Florida selama akhir pekan Memorial Day.
Hal ini pun memancing reaksi dari beberapa sekutu Trump.
SementaraFlynn, pensiunanletnan jenderal Angkatan DaratAS itu sempatmenjabat sebagai penasihat keamanan nasional di bawah Trump.
Lalu dia pun membawa-bawa kudeta militer Myanmar yang sekarang tengah terjadi.
Menurutnya, jika kudeta militer bisa terjadi di Myanmar, mengapa tidak bisa terjadi di sini?
"Tidak ada alasan," jawab Flynn saat penonton bersorak.
"Maksudku, itu harus terjadi — itu benar."
Namun pernyataanFlynn langsung mendapatkan kemarahan. Mereka langsungmenyerukan pengadilan militernya.
Diancam denganpengadilan militer,Flynn yang panik langsung membuat pesan di aplikasi perpesanan Telegram.
Dia menulis: "TIDAK ada alasan apapun untuk kudeta di Amerika, dan saya tidak dan tidak pernah menyerukan tindakan semacam itu."
Sayangnya beberapa petinggi militer AS sepertinya sudah terlanjur marah kepada Fylnn.
Dilaporkan bahwaFlynn dianggap sudah melewati batasdengan tindakan hasutan terhadap Amerika Serikat.
Banyak yang berharapFlynn akan dituntut di bawah 18 Kode AS § 2385.
"Mengejutkan jika seseorang berpangkat Jenderal di Angkatan Darat ASyang juga Penasihat Keamanan Nasional bisa menyerukan kudetaalaMyanmar,' tulis netizen AS.
"FBI tolong tangkap orang ini. Dia meminta orang Amerika untuk berbalik melawan pemerintah mereka!', tuntut pengikut Twitter lainnya.
Sementara soal kudeta militer Myanmar dipimpin militer Myanmar membuat pemerintah yang dipilih secara demokratis di negara itu digulingkan.
Panglima militer Min Aung Hlaing diangkat sebagai pemimpin negara dengan junta membunuh ratusan warga sipil.