Mari Mencoba Mengembangkan Rencana Pembelajaran Berdasarkan Experiential Learning, Bagaimana Tahapannya?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Mari mencoba mengembangkan rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning lagi dan lagi (Little Planet)
Mari mencoba mengembangkan rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning lagi dan lagi (Little Planet)

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Siswa akan bosan jika melalu dihadapkan pada teori-teori pada tiap mata pelajarna. Terkadang, mereka membutuhkan pengalaman nyata untuk menambah pengetahuannya. Kali ini, mari mencoba mengembangkan rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning. Apa saja yang harus dilakukan?

Secara garis besar, experiential learning adalah pembelajaran berbasis pengalaman. Ia adalah metode pembelajaran yang menekankan pengalaman langsung sebagai sumber utama pengetahuan dan keterampilan.

Pembelajaran ini melibatkan siswa dalam aktivitas nyata dan mendorong mereka untuk merefleksikan dan mengaitkan pengalaman tersebut dengan konsep-konsep yang dipelajari.

Mengutip Gramedia.com, experiential learning (EL) adalah metode pembelajaran melalui pembentukan pengalaman peserta didik. Metode ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai keberhasilan dengan memberi kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan pengalaman apa yang akan mereka fokuskan, keterampilan apa yang ingin mereka tingkatkan, dan dari situ, bagaimana mereka membuat suatu konsep dari pengalaman yang telah mereka alami itu.

EL adalah sebuah proses pembelajaran, proses melakukan perubahan yang memanfaatkan pengalaman sebagai media pembelajaran atau belajar. Experiential learning fokus pada proses belajar yang dilakukan tiap-tiap individu. Experiential learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan menempuh proses refleksi, dan juga menempuh suatu proses pembuatan makna dari pengalaman nyata.

Yang harus diperhatikan dalam experiential learning

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan experiential learning, di antaranya adalah:

1. Harus ada perencanaan yang matang

EL tak bisa dilakukan secara spontan, ia harus dipersiapkan dengan matang, semata-mata peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan. Selain itu, dengan perencanaan, materi bisa diberikan dengan tepat sasaran.

2. Harus punya tujuan yang jelas

Jika sudah ada perencanaan, artinya ada tujuan yang jelas. Bagaimanapun juga, metode EL tanpa tujuan yang jelas juga akan percuma. Dengan tujuan yang jelas, proses belajar akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus memberikan dampak pembelajaran yang berarti.

3. Guru harus terlibat aktif

Metode EL tak bisa dilakukan oleh siswa sendiri, tetap harus ada peran guru di dalamnya. Tugas guru tentu saja sebagai instruktur, pembimbing, dan temat diskusi yang bisa diandalkan.

Langkah-langkah menerapkan experiential learning

1. Persiapan

Pertama-tama kita harus merumuskan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa. Kita harus bisa merancang pengalaman yang bersifat terbuka dan memiliki tujuan pembelajaran yang jelas namun fleksibel.

Kita juga harus bisamemberikan motivasi dan rangsangan agar siswa siap untuk terlibat aktif dalam proses belajar yang akan berlangsung. Itulah tahap persiapan.

2. Eksplorasi dan Elaborasi

Ini adalah kegiatan inti: eksploirasi dan elaborasi. Pada fase ini siswa akan bekerja secara individu atau dalam kelompok kecil untuk belajar dari pengalaman yang mereka alami secara langsung. Kita sebagai guru harus menempatkan siswa dalam situasi nyata yang relevan dengan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya, bukan hanya simulasi atau teori semata.

Saat inilah kita akan melihat siswa siswa aktif membuat keputusan dan bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan tersebut. Aktivitas ini mendorong keterlibatan penuh siswa dan pengembangan keterampilan berpikir kritis serta kolaborasi.

3. Refleksi

Yang terakhir adalah refleksi. Guru biasanya akan meminta siswa menceritakan kembali pengalaman mereka dan mengaitkannya dengan konsep atau teori yang dipelajari. Refleksi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman dan menginternalisasi pembelajaran yang diperoleh. Guru memfasilitasi diskusi agar siswa dapat menyimpulkan pelajaran penting dan mengaplikasikannya pada situasi lain di masa depan.

Selain itu,rencana pembelajaran experiential learning sebaiknya mengikuti siklus empat tahap menurut Kolb, yaitu:

- Pengalaman Konkret (Concrete Experience): siswa mengalami langsung aktivitas pembelajaran.

- Observasi Reflektif (Reflective Observation): siswa merefleksikan pengalaman tersebut.

- Konseptualisasi Abstrak (Abstract Conceptualization): siswa mengembangkan konsep dan teori dari pengalaman.

- Eksperimentasi Aktif (Active Experimentation): siswa menguji konsep dalam situasi baru.

Jadi, mari mencoba mengembangkan rencana pembelajaran berdasarkan experiential learning lagi dan lagi. Selamat mencoba.

Artikel Terkait