Find Us On Social Media :

Ribuan Orang di Kamp Pengungsi Terlantar saat Isolasi, Dipaksa Cari Makan Sendiri, Diperparah Dampak Kudeta Militer Myanmar yang Sebabkan Hal Ini

By Khaerunisa, Jumat, 30 Juli 2021 | 18:15 WIB

Kamp pengungsian di Myanmar.

Intisari-Online.com - Sekali seseorang terinfeksi, akan lebih mudah untuk menular ke orang lain, kata Tazaung Sayadaw, seorang biksu yang mendukung para pengungsi dengan mengumpulkan sumbangan.

Ribuan orang Myanmar di kamp pengungsi tidak bisa mendapatkan cukup makanan ketika harus menjalani isolasi setelah ditemukannya kasus Covid-19 di sana.

Melansir Aljazeera (30/7/2021), Kamp Sin Bawkaing untuk pengungsi internal (IDP), yang menampung hampir 4.000 orang, adalah kamp terbaru yang terkena dampak pandemi COVID-19 yang semakin cepat menyebar di negara itu.

Kamp tersebut telah dikunci sejak seorang wanita didiagnosis terinfeksi virus pada 14 Juli, dan lebih banyak kasus telah muncul.

Baca Juga: Ini Negara ASEAN yang Memiliki Iklim Subtropis, Tapi Cuma Sebagian Wilayah Negaranya Saja

“Itu benar-benar mengejutkan dan saya tidak tahu bagaimana bertahan hidup,” Win Nu, seorang ibu tiga anak berusia 33 tahun mengatakan kepada Al Jazeera melalui telepon dari kamp.

Kondisi kamp yang sempit memungkinkan penyebaran virus lebih cepat.

Wi NU sendiri tinggal di sana berbagi kamar kecil dengan empat anggota keluarganya.

“Virusnya dapat menyebar dengan mudah ke seluruh kamp," katanya.