Bahkan, beberapa kali dirinya hampir saja kehilangan nyawa seiring dengan bermunculannya upaya pembunuhan terhadap dirinya.
Terhitung sudah dua kali pintu kamar di rumahnya 'digedor' oleh para pemberontak menggunakan roket.
Conde memang berhasil selamat dalam dua serangan tersebut, namun tidak demikian dengan salah satu pengawalnya yang menjadi korban serangan granat berpeluncur roket.
Serangan-serangan terhadap Conde sendiri dipicu oleh kekecewaan masyarakat yang sebelumnya justru berharap banyak pada kepemimpinannya di Guinea.
Apalagi, selama beberapa dekade sebelumnya, negara ini terperosok sangat dalam pada jurang korupsi dan sikap otoriter para penguasa.
Sayangnya, Conde dianggap tak mampu mengangkat negara yang sebagian besar warganya hidup di bawah garis kemiskinan.
Kondisi yang sungguh miris mengingat negara ini kaya akan mineral, bahkan termasuk bauksit dan emas.
Pandemi, seperti juga terjadi di berbagai negara lain, semakin memperburuk kondisi ekonomi negara ini.
KOMENTAR