Find Us On Social Media :

Dijuluki ‘Permaisuri Licik dan Kejam’, Inilah Janda Permaisuri Dou, Meski Rendah Hati dan Cakap dalam Pemerintahan, Namun Lenyapkan Saingannya demi Takhta Saudara Laki-lakinya yang Kejam

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 15 Maret 2022 | 08:15 WIB

Dijuluki 'Permaisuri licik dan kejam', inilah Janda Permaisuri Dou, yang cakap namun menyingkirkan saingannya dengan dibunuh.

Intisari-Online.com – Dalam sejarah China Kuno, Janda Permaisuri Dou dikenal sebagai salah satu permaisuri paling jahat di China.

Penulis sejarah bahkan menekankan bagaimana semua tindakan jahatnya diampuni oleh anak angkatnya yang penyayang.

Keith McMahon, seorang sejarawan, bahkan menjulukinya sebagai ‘Permasuri yang licik dan kejam’.

Janda Permaisuri Dou membunuh saingannya dan mempromosikan saudara laki-lakinya yang mementingkan diri sendiri.

Namun, dia juga seorang bupati yang cakap, dan memiliki dua kemenangan militer dalam pemerintahannya.

Sayangnya, prestasinya dilupakan sementara reputasi buruknya tetap ada, jadilah nama Janda Permaisui Dou terus berada dalam sejarah sebagai permaisuri yang jahat.

Lahir sekitar tahun 62 M, nama depan Janda Permaisuri Dou bahkan tidak diketahui.

Keluarganya berasal dari Pinglang di Fufeng, suatu tempat antara kota Xianyang dan Xingping sekarang, di Provinsi Shaanxi.

Baca Juga: Terkenal Sebagai ‘Permaisuri Nakal’, Inilah Zhao Feiyan, Permaisuri Kaisar China yang Haus Selera Sensual yang Tidak Bisa Dipadamkan, Datang dari Keluarga Miskin yang Terpaksa Cari Makan di Jalanan

 Baca Juga: Kisah Marie-Therese Nguyen Huu Thi Lan, Permaisuri Kekaisaran Vietnam yang Terakhir, Menikah dengan Dispensasi dari Vatikan, Digulingkan oleh Pimpin Republik Demokratik Vietnam

Ayahnya adalah Dou Xun, dan ibunya Putri Biyang, cucu dari Kaisar Guangwu dan Permaisuri Guo Shengtong.

Maka, boleh dikatakan bahwa Dou adalah keturunan keluarga kekaisaran.

Sayangnya, keluarga itu jatuh dari ketenaran ketika ayahnya ketahuan menyalahgunakan kekuasaannya dengan memperlakukan petani dengan buruk.

Kaisar Ming yang sangat jijik ini membuat ayah Dou dieksekusi.

Walau mengalami keterpurukan itu, Dou adalah seorang gadis muda yang sangat cerdas, dia berhasil membuat keluarganya terkesan ketika dia bisa membaca pada usia enam tahun.

Pada tahun 77 M, Dou dan saudara perempuannya dipilih untuk menjadi selir bagi Kaisar Zhang, yang sangat ingin melihat Dou karena pernah mendengar tentang kecantikannya sebelumnya.

Ternyata Dou benar-benar memenuhi harapan Kaisar, karena sejarawan menggambarkannya sebagai kecantikan yang elegan, yang membuat Kaisar jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Bahkan Janda Permaisuri Ma senang dengannya, dan sepertinya Dou menjadi menantu yang lembut dan setia.

Baca Juga: Gunakan Cara Kejam untuk Manipulasi Keinginannya, Inilah Ratu Fredegund dari Neustria, yang Mulanya Hanyalah Gundik Raja, Cekik Permaisuri, Bahkan Banting Tutup Peti Perhiasan pada Leher Putrinya

 Baca Juga: ‘Terima kasih Tuhan! Saya Selamat!’ Ikut Terkena Sasaran Pembantaian Saat Tsar Nicholas II Dibantai Komunis Rusia, Inilah Anna Demidova, Pelayan Setia yang Karena Sulamannya Bikin Permaisuri Terkesan

Pada tahun berikutnya, tahun 78 M, Dou dipromosikan menjadi Permaisuri dengan persetujuan Janda Permaisuri.

Kakak perempuannya diangkat menjadi Wanita Berharga (pangkat di bawah Permaisuri), dan ayah mereka dianugerahi gelar anumerta Marquis Si dari Ancheng.

Meskipun Dou sudah diangkat sebagai Permaisuri, namun dia masih tidak senang dengan situasinya, karena masih belum memiliki anak.

Dia pun menjadi wanita pencemburu dan membenci selir istananya yang memiliki seorang putra dengan suaminya.

Menurut sejarawan, dia pun menghabiskan waktu luangnya untuk menyingkirkan saingannya.

Korban pertamanya adalah Lady Song, yang melahirkan seorang putra bernama Lui Qing,  dengan tuduhan bahwa Lady Song menggunakan sihir dan seliri itu terpaksa bunuh diri.

Setelah kematian Lady Song, Permaisuri Dou memutuskan untuk melenyapkan Lady Liang, dengan cara menulis surat tanpa nama kepada ayah Lady Liang, menuduhnya melakukan kejahatan yang tidak dilakukannya, dan membuat ayah Lady Liang dieksekusi.

Lady Liang dan seluruh keluarganya dipaksa ke pengasingan di Juizhen (sekarang Vietnam), yang membuat Lady Liang meninggal tak lama setelah dia tiba di tempat tujuannya.

Baca Juga: Kisah Permaisuri Kaisar Romawi yang Haus Kekuasaan, Ratu Julia Agrippina, Fitnah Roma dengan Cara Kejam, Racuni Suami Keduanya, Lahirkan Putra yang Kelak Jadi Kaisar Kejam

 Baca Juga: Diasingkan Karena Dituduh Lakukan Perzinahan, Inilah Putri Tunggal Valeria Messalina, Claudia Octavia, Permaisuri Kaisar Nero yang Terabaikan, Akhir Hidupnya Tragis di Tangan Selingkuhan Sang Kaisar

Kemudian Permaisuri Dou mengadopsi putra Lady Liang, Liu Zhao (calon Kaisar He), dan terus mempromosikan saudara laki-lakinya ke posisi tinggi di istana.

Pada tahun 88 M, Kaisar Zhang meninggal pada usia tiga puluh tiga tahun, lalu Liu Zhao yang berusia sepuluh tahun naik takhta sebagai Kaisar He.

Dou menjadi Janda Permaisuri dan diangkat sebagai bupati, dan memiliki kendali penuh atas negara tersebut, lalu menjadikan ibunya sebagai Putri Agung.

Dia juga mengangkat saudara laki-lakinya Dou Xian untuk bertanggung jawab atas semua urusan militer rahasia.

Tetapi, Dou Xian sangat kejam dan terus melenyapkan saingannya, termasuk banyak pejabat dan bangsawan terkemuka.

Janda Permaisuri Dou hendak menghukum kakaknya, tetapi  Dou Xian menawar untuk mengorganisir ekspedisi militer melawan Xiongnu utara yang kuat (dikenal di Barat sebagai Hun).

Pada tahun 89 M, Dou Xian memimpin ekspedisi militer dan meraih kemenangan. Hun membunuh lebih dari 10.000 tentara Xiongnu utara, dan lebih dari dua ratus ribu Xiongnu menyerah.

Saking puasnya, Dou Xian sombong dan rekan jenderalnya, Geng Bing, menambah kemenangan sebelum kereka kembali ke Luoyang (ibu kota).

Baca Juga: Rela Potong 'Organ Intim' Sendiri Demi Raih Posisi Mentereng di Kota Terlarang, Inilah para Kasim di China Kuno, Salah Satunya Sangat Sohor di Indonesia

 Baca Juga: Berusia 2.200 Tahun, Mumi ‘Cantik’ Xin Zhui dari China Kuno Ini Berbeda dari Milik Mesir, Tubuhnya Tetap Terawat Seperti Baru Saja Meninggal, Ini Rahasianya Pengawetannya!

Kemenangan itu tidak hanya membuat Dou Xian semakin sombong, tetapi Janda Permaisuri Dou pun tidak jadi menghukumnya.

Sebaliknya, dia menjadikan jenderal Han berpangkat tertinggi, bahkan lebih tinggi dari Perdana Menteri, yang membuat Janda Permaisuri Dou sangat senang karena akan meningkatkan reputasinya.

Pada tahun 91 M, Dou Xian melakukan ekspedisi militer kedua melawan Xiongnu dan juga menang.

Lalu, Janda Permaisuri Dou mempromosikan dua saudara laki-lakinya yang lain, Dou Jing dan Dou Duo, melansir History of Royal Women.

Sayangnya, ketiga saudara laki-lakinya terus menyalahgunakan kekuasaan mereka dengan menganiaya rakyat jelata dan membuat tuduhan terhadap pejabat dan bangsawan yang tidak mereka sukai.

Hal itu membuat mereka sangat dibenci, bahkan dikatakan bahwa pedagang kaki lima dan pengusaha melarikan diri ketika mereka kebetulan melihat mereka.

Pada tahun 92 M, Kaisar He sangat muak dengan saudara-saudara ibu angkatnya sehingga ia melakukan kudeta untuk menyingkirkan mereka.

Kaisar He mengeksekusi tiga saudara laki-laki ibu angkatnya dan banyak pendukung mereka.

Salah satu pendukungnya adalah Ban Gu, penulis History of The Han Dynasty.

Baca Juga: Dijuluki ‘Ratu Nakal’ Karena Kendalikan Kebijakan Negara Lewat Pesona dan Daya Tarik Seksualnya, Inilah Janda Ratu Xuan, Selingkuh Hingga Tiga Puluh Tahun untuk Dapatkan Aliansi Politiknya

 Baca Juga: Kisah Putri Kesayangan Legendaris Permaisuri Cixi, Der Ling, Dayang dan Juru Bahasa yang Dididik di Prancis dan Terpapar Budaya Barat, Tulis Kehidupannya di Kota Terlarang dan Sisi Baik ‘Nyonya Naga’

Keluarga Dou bersaudara diasingkan ke Vietnam modern.

Karena Kaisar He sekarang berkuasa, membuat Janda Permaisuri Dou terpaksa menyerahkan segel kekaisaran.

Janda Permaisuri Dou hidup selama lima tahun lagi, namun dalam kesepian dan depresi, yang membuatnya meninggal pada tahun 97 M, pada saat usianya sekitar tiga puluh lima tahun.

Sebelum dia dapat dikuburkan, sebuah peringatan diajukan yang meminta Janda Permaisuri Dou untuk dicopot dari gelar kekaisarannya karena semua kerugian yang dia timbulkan pada Nona Liang yang Berharga dan keluarganya.

Beberapa pejabat juga setuju agar Janda Permaisuri Dou dicopot gelarnya dan tidak dikuburkan di samping mendiang suaminya.

Setelah memikirkan kembali, Kaisar He kemudian mengeluarkan dekrit yang menyatakan,

“Meskipun Janda Permaisuri Dou telah melanggar hukum, namun dia rendah hati dalam tuntutannya. Setelah melayaninya selama sepuluh tahun, saya sangat menyadari kebaikannya kepada saya.

Tidak ada catatan tentang seorang putra yang merendahkan seseorang dari generasi yang lebih tua. Karena cintaku padanya, sebagai pria yang bersyukur, dan anak yang berbakti, aku tidak bisa berpisah darinya dan kebaikannya; pada prinsipnya, saya tidak bisa memperlakukannya dengan buruk.

Baca Juga: ‘Tugasnya Mengurus Negara Membuat Laki-laki Malu’ Kisah Shangguan, Jadi Permaisuri Kaisar Zhao pada Usia Enam Tahun, Mengatur Negara dengan Bimbingan Kakeknya yang Bijaksana

 Baca Juga: Meski Baik Hati, Namun Nasibnya Terlihat Menyedihkan dan Tidak Berdaya, Inilah Permaisuri Hu Shanxiang yang Digulingkan oleh Kaisar, Suaminya Sendiri

Ada juga kasus Janda Permaisuri Shangguan yang tidak diturunkan tahta. Oleh karena itu, saya tidak akan mempertimbangkan permintaan ini.”

Janda Permaisuri Dou kemudian dimakamkan di Makam Jing di samping mendiang suaminya, Kaisar Zhang.

Kesalahan terbesar Permaisuri adalah dalam mempromosikan saudara-saudaranya yang mementingkan diri sendiri, sehingga membuatnya dibenci.

Namun, pada akhirnya, dia diperlihatkan belas kasihan saat kematiannya, bagaimana pun Janda Permaisuri Dou akan selalu dikenang karena kekejamannya.

Baca Juga: Kisah Hidupnya Bak Cinderella, Inilah Wei Zifu yang Teraniaya, Jadi Permaisuri China Selama 38 Tahun Terlama Kedua dalam Sejarah, Akhirnya Tidak Disukai Kaisar, Akhir Hidupnya Sungguh Tragis

 Baca Juga: Dalam Dirinya Mengalir Darah Mongolia, Inilah Permaisuri Xiao Zhuang, Lahir dengan Misi Rahasia untuk Jadikan Putranya Seorang Kaisar, Dia Berhasil Bangun Citra Kerajaan China yang Positif

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari