Seperti kantor PBB
Di Kerobokan, narapidana narkoba amat dominan meski penjahat lain juga banyak. Pencuri, perampok, koruptor, penyodomi juga ada. Ada pula dokter gigi yang mengaborsi 88 janin.
Belakangan masuk terpidana kasus Bom Bali I Imam Samudra dkk. Tapi karena kebanyakan tahanan menjadi pecandu sejak masuk, maka napi narkoba menjadi istimewa.
Kegiatan ekonomi dan perputaran uang di penjara terjadi karena mereka. Kesejahteraan petugas juga meningkat karena mereka.
Banyak napi narkoba orang asing. Kerobokan bagaikan kantor PBB yang isinya manusia dari pelbagai negara.
Belanda, Italia, Prancis, Inggris, Skotlandia, Swedia, Rusia, Jerman, Meksiko, Nigeria, Kamerun, Brasil, Argentina, Peru, AS, Australia, Nepal, Bangladesh, Taiwan, dll.
Napi pertama yang terancam hukuman mati adalah Michael Blanc, orang Prancis yang tertangkap di Bandara Ngurah Rai karena menyelundupkan 3,8 kg hashish di dalam tabung selam, 26 Desember 1999.
Tapi uang ratusan juta mengurangi hukuman dia menjadi seumur hidup.
April 21, petugas bandara menangkap Vincente Garcia, orang Meksiko, yang datang bersama Clara Gautrin dan berpura-pura sebagai pasangan kekasih. Keduanya memasukkan 15 kg kokain.
Vincente semula juga diancam hukuman mati. Tapi dengan ratusan juta rupiah yang digelontorkan oleh sindikatnya membawanya ke vonis 15 tahun dan Clara tujuh tahun.
Kalau ada perbedaan hukuman antara Michael dan Vicente, itu jelas karena perbedaan jumlah uang untuk mengatur vonis.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR