Napi yang sebelumnya sudah menjadi PSK, di dalam pun tak kehilangan konsumen. Bisa demi bayaran uang, bisa pula demi ganja, heroin, atau shabu.
Tapi yang tidak tahan tekanan bisa bunuh diri. Dani, mantan teller yang mencuri Rp42 juta dari bank tempatnya bekerja, bunuh diri dengan menenggak cairan insektisida campur pembersih toilet.
Suaminya kabur dengan perempuan lain sambil membawa kedua anaknya, sementara proses persidangan Dani masih berjalan.
Schapelle Corby menghabiskan lima tahun pertama masa hukuman 20 tahunnya dengan masuk-keluar rumah sakit dengan pelbagai gangguan, kejiwaan maupun fisik.
Ia selalu diawasi karena dikhawatirkan akan bunuh diri. Keluarganya berjuang keras untuk mengeluarkannya dari Kerobokan, termasuk memohon ampun kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Angka kehamilan juga cukup tinggi, namun hanya sebagian kecil yang dipelihara oleh ibunya. Kebanyakan digugurkan dengan cara tidak aman pula.
Kalau Hotel Kerobokan mengeluarkan keanggotaan, barangkali Fanya (bukan nama samarannya) memegang kartu platinum.
Perempuan asal Timor Timur yang dijuluki Black Monster itu 20 kali keluar-masuk tahanan karena aneka kejahatan. Memacari turis untuk mencuri barang-barangnya, atau mencopet di diskotek.
Di setiap hotel yang diinapi calon korbannya, ia selalu ikut dan ketika si calon korban lengah, ia menguras harta benda.
Di dalam penjara Fanya selalu bikin gaduh. Teriak-teriak, menangis, berkelahi juga suka melemparkan ke halaman plastik berisi tinja. Beberapa kali ia dijebloskan ke sel "tikus" atau sel isolasi di bawah menara.
Nah, saat Fanya dikurung di sel menara itu, di sel berbeda terdapat napi asal Skotlandia Robert.
Bekas pelaut yang setiap hari mabok itu juga dikenal punya libido besar dan setiap saat menyewa PSK dan berhubungan di sembarang tempat. Malam itu, dalam keadaan mabok arak, Robert ditawari oleh sipir, "Want to have fun, Robert?"
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR