— Kami hanya mengajukan satu syarat: kapitulasi total.
Pukul 4.40 jendral mengulangi permintaannya untuk melaksanakan penyerahan total.
— Saya tidak berhak untuk menerima kapitulasi, kata Krebs. Jendral angkatan darat Sokolovski masuk. Ia diberitahu mengehai kematian Hitler, testamennya dan dengan demikian mengenai fungsi baru dari Doenitz, Bormann dan sebagainya.
Pukul 10.15 telepon berdering. Pemerintah Sovyet telah memberi jawaban pasti: Penyerahan tanpa syarat atau paling sedikit Berlin. Kalau ini tidak diterima, kota akan dihujani bom lagi.
Krebs menolak.
— Saya tidak mempunyai hak untuk berbuat demikian. Dalam hal itu pertempuran akan berjalan terus dan semua akan berakhir dengan kengerian. Kapitulasi Berlin juga tidak mungkin. Goebbels tidak bisa menerimanya tanpa persetujuan Doenitz.
Goebbels telah mengatakan kepada saya bahwa Krebs mesti mencoba "menggoalkan" permintaan utama Bormann: otorisasi pemerintah Jerman Baru untuk meninggalkan Berlin.
Secara pribadi saya kira pemecahan seperti itu tidak mungkin. Deklarasi Hitler mengenai orang Rusia tidak memberi harapan seperti itu.
Kami kini menunggu kembalinya Krebs. Untuk mengisi waktu kami membuat rencana dan mencari jawaban pada pertanyaan: Bagaimana nasib kita setelah Hitler tidak ada.
Tiba-tiba saya teringat sesuatu yang tidak pernah kita singgung sebelumnya. Ketika Hitler masih hidup kami semua bertekad untuk mati bersama dia kalau perlu. Tetapi sekarang kemungkinan itu tidak disinggung lagi.
Bormann seperti mau mengulur waktu dan Goebbels sebaliknya tidak memberi kuasa kepada Jenderal Krebs untuk menerima penyerahan tanpa syarat.
Bukan pada hari itu Dr. Joseph Goebbels mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya di Berlin bersama isterinya. Setelah kejadian pada hari-hari terakhir, bagi kami tidak ada harapan lagi.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR