Tahun 1934 dua anggota pengawal terpilih untuk dipekerjakan di kantor kanselir di Berlin. Dari 50 calon pilihan jatuh pada saya dan seorang SS lain Otto Meyer.
Kami langsung diperbantukan pada Fuehrer. Kami harus ikut latihan di sekolah perhotelan di Pasing dekat Munnich, bulan Januari 1935.
Karl Krause, pelayan pribadi Hitler; yang datang dari angkatan laut, memberi tugas-tugas pada kami. Kami harus membagi tugas.
Hitler ingin supaya salah seorang di antara kami harus selalu siap sedia di dekatnya. Yang lain harus ikut kalau ia bepergian untuk mengurus pakaiannya dan agar ruang tinggalnya terus beres.
Pembantu-pembantu rumah tangga wanita di bawah tanggung jawab kami. Pria ketiga yang termasuk kelompok pembantu pribadi Hitler tugasnya mengurus apartemennya.
Sepuluh tahun kemudian saya masih mendampinginya: seperti dalam masa jayanya walaupun keadaan sudah sulit.
Dua hari setelah upacara ulang tahun yang sedih itu, tanggal 22 April sore, Hitler mengumumkan pada suatu pertemuan bahwa ia mengambil keputusan untuk tetap tinggal di Berlin.
Bagi kami semua yang selama itu mengharapkan kantor pusat akan segera dipindahkan ke apa yang disebut "benteng di pegunungan Alpen", ini berita baru.
Terutama bagi Martin Bormann, yang sudah melakukan persiapan untuk pemindahan. Ia menerima berita ini sebagai suatu tamparan.
Ia sudah membayangkan bagaimana nanti peperangan akan diteruskan di pegunungan Alpen. Goebbels sebaliknya mempunyai pendapat yang berbeda.
Ia memimpikan akhir heroik di Berlin dan ia setuju dengan keputusan Hitler yang dianggapnya suatu perbuatan bersejarah.
Sulit untuk menerangkan motif apa yang mendorong Hitler mengambil keputusan itu. Mungkin ini disebabkan karena jenderal SS Felix Steiner tidak mengikuti perintah.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR