Hitler dan isterinya menerima ucapan selamat dari semua orang yang hadir. Setelah pasangan baru beristirahat selama satu setengah jam, keluarga Goebbels, Bormann, Burgdorf, Hewel, Axmann, Von Belorw; sekretaris Hitler Gerda Christian, ajudan pribadinya serta sayasendiri, total sepuluh orang, mengatur pesta kecil.
Dihidangkan Champagne, sandwich dan teh. Pesta dirayakan sesuai dengan suasana.
Ketika saya ditawan Rusia mereka bertanya kepada saya mengapa Hitler menikah pada hal ia akan bunuh diri keesokan harinya.
Mereka melihat hal ini sebagai bukti bahwa Hitler masih agak burjuis dan menghargai stempel.
Percuma untuk menerangkan kepada mereka bahwa keputusan Hitler untuk menikahi Eva Braun secara resmi mempunyai motif yang lain. Ia sama sekali tidak menghargai cap administratif itu.
la hanya ingin memenuhi harapan Eva yang datang ke Berlin untuk mati bersamanya sebagai isteri yang sah.
Dalam surat wasiat pribadi tanggal 29 April 1945 ia memberi alasan jujur tentang keputusannya: "Karena selama masa perjuangan saya tidak bisa mengambil tanggung jawab untuk membentuk suatu keluarga, kini pada akhir hidup saya di dunia ini, saya memperisteri gadis muda yang telah bertahun-tahun hidup sebagai sahabat setia saya dan yang memutuskan sendiri untuk ikut saya ke kota ini yang sudah hampir terkepung agar bisa tetap mendampingi saya. la akan mati bersama saya sebagai isteri saya. Kematian akan memberi kepada kami apa yang terhambat oleh karya dan pengabdian kepada rakyat saya".
Sikap Eva Braun setelah upacara itu membenarkan sikap Hitler. Eva rupanya sama sekali lupa pada malapetaka yang sedang mengancam dan keadaan yang menyedihkan.
Ketika bertemu dengan dia setelah pernikahan itu, secara sengaja saya menyapanya bukan sebagai "Gnaedige Frau" (ibu yang terhormat) seperti biasa tetapi dengan "Ny. Hilter". Ia senang dengan gelar baru itu.
Ia tersenyum bahagia dan memegang sebentar lengan saya.
Pesan Eva terakhir
Eva Hitler. Sudah lebih dari 10 tahun ia mendambakan nama itu.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR