Kedua-duanya tidak bernyawa. Hitler mati karena tembakan dengan pistolet 7,65 yang menembusi pelipis sebelah kanan.
Pistolet itu dan pistol 6.35 yang telah dia persiapkan untuk tujuan itu kalau senjata pertama tidak meletus berada dekat kakinya.
Kepala Hitler agak condong ke dinding. Darahnya mengalir ke permadani dekat dipan. Di sebelah kanannya, isterinya Eva duduk. la menaruh tangannya di atas dipan.
Dari mukanya jelas sebab dari kematiannya: keracunan oleh asam cyanida (HCN). Botol yang berisi cyaan tersebut masih berada di atas meja.
Saya menggeser tubuhnya agar bisa melakukan "tugas" saya.
Selama Bormann pergi untuk mencari bantuan agar mayat bisa diangkat, saya menggelar selimut.
Saya taruh mayatnya di bawah dulu, lalu dibungkus. Saat itu saya tidak melihat sama sekali muka Hitler. Itu baru saya ingat lama kemudian ketika saya diinterogasi orang Rusia.
Dengan demikian saya tidak bisa menerangkan kepada mereka bagaimana peluru itu menembus kepala Fuehrer.
Saya ingin semua cepat-cepat selesai. Eva Hitler diangkut duluan. Erich Kempka yang mengangkutnya namun di gang ia harus menyerahkan kepada Guensche.
Akhirnya Bormann yang mengambil alih dan keluar. Di situ bebannya diambil alih oleh Erich Kempka lagi.
Ia tidak mau Bormann yang menaruh Eva di makamnya, karena Eva seumur hidup tidak suka kepada Bormann.
Saya menaruh kedua tangan saya di bawah mayat Hitler dan dua perwira mengangkatnya untuk membungkusnya dalam selimut abu-abu.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR