Dengan tabah ia mengucapkan terima kasih kepada saya "untuk segala sesuatu yang pernah Anda lakukan untuk Fuehrer".
Dengan pandangan sedih ia mengakhiri percakapan, itu: "Kalau kelak Anda bertemu dengan saudara saya Gretl, jangan ceritakan kepadanya bagaimana suaminya Hermann memnggal." Saya tidak pernah bertemu Gretl Fegelein lagi.
Eva Hitler kemudian mendekati Magda Goebbels ketika Hitler masuk ke kamar kerjanya karena seperti dikatakan Guensche kepada saya, Ny. Goebbels ingin berbicara pribadi dengan Hitler.
Saya menyampaikan: pesan itu kepada Fuehrer yang menjawab bahwa dia boleh datang. Mereka lama berbicara berdua. Ketika saya masuk lagi ia sedang mengucapkan terima kasih untuk kesetiaan dan bantuan Ny. Goebbels.
Atas permintaannya saya harus mengambil insinye mas partai dari salah satu seragamnya. Benda ini dipasangnya di gaun Ny. Goebbels sebagai suatu penghargaan khusus.
Saat sudah tiba untuk melakukan tugas terakhir
Segera setelah itu kami, Hitler dan saya, menuju ke ruang duduk di mana Doktor Goebbels membujuk Hitler untuk segera meninggalkan Berlin.
Jawabannya tegas: "Doktor, Anda tahu keputusan saya. Saya akan tetap di sini, tetapi Anda tentu bisa meninggalkan Berlin bersama keluarga."
Dengan berani Goebbels menjawab bahwa itu tidak akan terjadi. la akan tetap di Berlin bersama Fuehrer, tempat ia akan mati.
Hitler dan Goebbels saling memberi salam dan menuju kekamar diikuti saya. Tidak lama kemudian pamitan terakhir dilaksanakan.
Pertama dengan Hans Baur, penerbang Hitler, lalu dengan Otto Guensche, dua pria yang memasrahkan hidupnya secara-total.
Leher saya seperti tercekik karena saya segera harus melakukan tugas saya. Saya takut dan memalingkan muka saya dari orang yang selama itu selalu saya abdi dengan setia.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR