Namun, Kerajaan Sunda masih bisa mempertahankan Banten, yang kemudian menjadi basis untuk melawan Kerajaan Demak.
Pada tahun 1527, Kerajaan Sunda mendapat bantuan dari Portugis, yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Portugis membantu Kerajaan Sunda merebut kembali Sunda Kelapa dari Kerajaan Demak.
Namun, Portugis juga memiliki niat jahat untuk menjajah Kerajaan Sunda.
Mereka membangun benteng dan gereja di Sunda Kelapa, serta mencoba mengkristenkan penduduk setempat.
Hal ini membuat Kerajaan Sunda marah dan bersekutu dengan Kerajaan Cirebon, yang juga merupakan kerajaan Islam yang berasal dari Kerajaan Demak.
Kerajaan Sunda dan Kerajaan Cirebon bersama-sama menyerang Portugis di Sunda Kelapa pada tahun 1529.
Pertempuran ini dimenangkan oleh Kerajaan Sunda dan Kerajaan Cirebon, yang berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.
Namun, dalam pertempuran ini, raja Kerajaan Sunda, Prabu Surawisesa, tewas.
Setelah kematian Prabu Surawisesa, Kerajaan Sunda mengalami krisis kepemimpinan.
Putra mahkota Kerajaan Sunda, Prabu Jayadewata, tidak diakui oleh para bangsawan dan rakyat.
Hal ini dimanfaatkan oleh Kerajaan Cirebon, yang ingin mengambil alih wilayah Kerajaan Sunda.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR