Ia juga berhasil meningkatkan perekonomian Kerajaan Banten dengan memajukan pertanian, perikanan, perindustrian, dan perdagangan.
Ia juga berhasil memperkuat pertahanan Kerajaan Banten dengan membangun benteng-benteng, armada laut, dan pasukan berkuda.
Sultan Ageng Tirtayasa juga merupakan seorang pemimpin yang religius dan toleran.
Juga menghormati keberagaman agama dan budaya di Kerajaan Banten.
Ia juga mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan seni di Kerajaan Banten.
Ia mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu agama, sastra, sejarah, matematika, astronomi, dan kedokteran. Ia juga mengundang para ulama, sastrawan, dan seniman dari berbagai daerah untuk berkarya di Kerajaan Banten.
Salah satu karya sastra yang terkenal dari masa ini adalah Syair Bima Sena, yang ditulis oleh Raja Ali Haji.
Sultan Ageng Tirtayasa juga merupakan seorang pemimpin yang patriotik dan nasionalis.
Ia tidak mau tunduk kepada Belanda, yang mulai masuk ke Nusantara untuk mencari rempah-rempah dan sumber daya alam lainnya.
Ia melawan Belanda dengan berbagai cara, baik diplomasi maupun militer. Ia juga membentuk persekutuan dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya, seperti Kerajaan Mataram, Kerajaan Gowa, dan Kerajaan Aceh, untuk melawan Belanda.
Namun, perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa tidak didukung oleh putra dan penerusnya, Sultan Haji.
Baca Juga: 'Ayah-Ibu, Ceritakan Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai!'
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR