Intisari-online.com - Kerajaan Banjar adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di pulau Kalimantan sejak abad ke-14 Masehi.
Kerajaan Banjar memiliki wilayah yang luas dan strategis, meliputi sebagian besar Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Kerajaan Banjar juga memiliki hubungan dagang yang baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, seperti Kerajaan Demak, Kerajaan Aceh, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Banten.
Pada abad ke-16 Masehi, Kerajaan Banjar menghadapi ancaman dari Portugis, yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Portugis telah berhasil menduduki Malaka pada tahun 1511 Masehi, dan kemudian berusaha untuk memperluas pengaruhnya ke wilayah-wilayah lain, termasuk Kalimantan.
Portugis juga berupaya untuk menghambat penyebaran Islam di Nusantara, dengan melakukan penindasan dan penganiayaan terhadap umat Islam.
Untuk menghadapi ancaman Portugis, Kerajaan Banjar dipimpin oleh Sultan Tahmidillah, yang merupakan raja yang berwibawa dan cakap dalam bidang politik, militer, dan agama.
Sultan Tahmidillah naik tahta pada tahun 1526 Masehi, menggantikan ayahnya, Sultan Suriansyah, yang merupakan raja pertama yang memeluk Islam di Kalimantan.
Sultan Tahmidillah meneruskan kebijakan ayahnya untuk menjadikan Islam sebagai agama resmi Kerajaan Banjar, dan mengembangkan sistem pemerintahan yang berdasarkan syariat Islam.
Salah satu langkah penting yang dilakukan Sultan Tahmidillah adalah mengundang ulama besar Banjar, yaitu Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, untuk menjadi penasihat agama dan pendidik di Kerajaan Banjar.
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah seorang ulama yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di Kalimantan.
Baca Juga: 'Ayah-Ibu, Ceritakan Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai!'
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR