'Ayah-Ibu, Ceritakan Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai!'

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Jangan bingung jika anak Anda bertanya 'Ayah-ibu, ceritakan sejarah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai' kepada kalina.
Jangan bingung jika anak Anda bertanya 'Ayah-ibu, ceritakan sejarah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai' kepada kalina.

Jangan bingung jika anak Anda bertanya 'Ayah-ibu, ceritakan sejarah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai' kepada kalina.

Intisari-Online.com -Suatu saat kita akan mendapatkan pernyataan begini dari anak kita dan kita harus menyiapkan jawabannya.

"Ayah, ibu, tolong ceritakan sejarah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai!"

Dan kami sudah menyiapkannya untuk kalian para orangtua.

Begini ceritanya:

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam di Pulau Sumatera yang berkuasa dari abad ke-13 hingga abad ke-16.

Kesultanan Pasai didirikan oleh Marah Silu, yang setelah masuk Islam bergelar Sultan Malik Al-Saleh.

Wilayah kerajaan ini menjadi daerah di nusantara yang pertama kali dikunjungi oleh para pedagang dan pelayaran.

Hal ini dikarenakan letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan internasional, yakni di pesisir utara Sumatera, tepatnya di dekat Kota Lhokseumawe, Aceh.

Kerajaan Samudera Pasai kemudian berhasil mencapai puncak keemasan pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Malik Az Zahir.

Di bawah kekuasaan Sultan Samudera Pasai ketiga yang berkuasa antara 1326-1345 M tersebut, kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional.

Setiap tahunnya, Kerajaan Samudera Pasai mampu mengekspor lada, sutra, kapur barus, dan emas dalam jumlah besar.

Selain sebagai pusat perdagangan, kerajaan ini juga menjadi pusat penyebaran agama Islam.

Menurut sumber sejarah berupa catatan Ibnu Battutah, dapat dipastikan bahwa Kerajaan Samudera Pasai berdiri lebih awal dibandingkan Dinasti Utsmani di Turki, kira-kira pada 1297 M.

Salah satu sumber sejarah kerajaan Samudera Pasai, yang menyebutkan bahwa Samudera Pasai menjadi sebuah bandar dagang yang besar dan ramai adalah dari tokoh yang bernama Marcopolo.

Dalam catatannya, Marcopolo, seorang saudagar dari Venesia, Italia, menyebut singgah di Samudera Pasai pada 1292 M.

Marcopolo menerangkan bahwa telah melihat keberadaan kerajaan Islam yang berkembang pada waktu itu, yakni Samudera Pasai dengan ibukota di Pasai.

Selain dua catatan tersebut, sejarah Kerajaan Samudera Pasai juga dapat dilacak dari Hikayat Raja Pasai dan penyelidikan sejumlah ahli sejarah Eropa.

Menurut para ahli sejarah Eropa, Kerajaan Samudera Pasai muncul sekitar pertengahan abad ke-13 dengan Sultan Malik Al-Saleh sebagai raja pertamanya.

Pada awalnya, kerajaan ini adalah kelanjutan dari kerajaan-kerajaan pra-Islam yang sudah ada sebelumnya.

Nazimuddin Al-Kamil adalah laksamana laut dari Dinasti Fatimiyah di Mesir yang berhasil menaklukkan kerajaan Hindu-Buddha di Aceh dan mendirikan kerajaan di Pasai.

Setelah Nazimuddin Al-Kamil wafat dan Pasai dikuasai oleh Laksamana Johan Jani dari Pulau We, Dinasti Mamaluk yang menggantikan Dinasti Fatimiyah berniat untuk merebut kerajaan pendahulunya.

Mereka kemudian mengutus pendakwah bernama Syaikh Ismail dan Fakir Muhammad yang sebelumnya berdakwah di Pantai Barat India untuk ke Pasai.

Di Pasai, dua pendakwah tersebut bertemu dengan Marah Silu, salah satu anggota angkatan perang Kerajaan Pasai.

Syaikh Ismail dan Fakir Muhammad berhasil membujuk Marah Silu untuk memeluk Islam dan mendirikan Kerajaan Samudera, demi menandingi Pasai.

Akhirnya Marah Silu masuk Islam dengan gelar Sultan Malik Al-Saleh dan menjadi raja pertama Kerajaan Samudera.

Kerajaan Samudera terletak di kiri dari Sungai Pasai, menghadap ke arah Selat Malaka.

Sultan Malik Al-Saleh kemudian menikah dengan putri Ganggang Sari, keturunan Sultan Aladdin Muhammad Amin dari Kerajaan Perlak.

Sejak saat itulah dua kerajaan Islam ini bergabung menjadi Kerajaan Samudera Pasai.

Nama Samudera Pasai sebenarnya adalah "Samudera Aca Pasai" yang berarti Kerajaan Samudera yang baik dengan ibu kota di Pasai.

Sultan Malik Al-Saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan mengembangkan kerajaannya melalui perdagangan.

Setelah Malik Al-Saleh wafat, takhta kerajaan digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad atau Malik Al Tahir (1297-1326 M).

Lalu anak-anak kita bertanya lagi: "Ayah, ibu, siap saja raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Samudera Pasai?"

Begini jawabannya:

Inilah ultan dan Sultanah yang pernah memerintah sebagai raja Kerajaan Samudera Pasai.

1. Sultan Malik Al-Saleh (1267-1297)

2. Sultan Muhammad Malik az-Zahir I/Muhammad I (1297-1326)

3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir/Ahmad I (1326-1345)

4. Sultan Mansur Malik Az-Zahir II (1345-1349)

5. Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)

6. Sultanah Malikah Nahrasyiyah (1406-1428)

7. Sultan Zainal Abidin II (1428-1438)

8. Sultan Shalahuddin (1438-1462)

9. Sultan Ahmad II (1462-1464)

10. Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464-1466)

11. Sultan Ahmad IV (1466-1466)

12. Sultan Mahmud (1466-1468)

13. Sultan Zainal Abidin III (1468-1474)

14. Sultan Muhammad Syah II (1474-1495)

15. Sultan Al-Kamil (1495-1495)

16. Sultan Adlullah (1495-1506)

17. Sultan Muhammad Syah III (1506-1507)

18. Sultan Abdullah (1507-1509)

19. Sultan Ahmad V (1509-1514)

20. Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517)

Itulah cerita tentang sejarah Kerajaan Samudera Pasai berikut raja-raja yang pernah memimpin di kerajaan tersebut.

Artikel Terkait