Sayangnya,bantuan itu malahan disalahgunakan pemerintah, mereka hanya memberikan kepada elite negara, bukannya kepada rakyat Korea Utara yang kelaparan.
Warga Korea Utara yang miskin semakin kelaparan karena para elite mencuri bantuan makanan, sementara para petani mencuri bibit dari lahan mereka sendiri.
Keadaan tersebut membuat penduduk Korea Utara semakin putus asa, hingga mereka pun mulai makan rumput, bahkan menyeberang ke negara tetangga seperti Tiongkok.
Makanan semakin berkurang, tetapi pemerintah berhenti menyediakan bantuan sama sekali, mereka lebih memprioritaskan untuk memberi makan anggota militer dibanding warga sipil.
Gizi buruk dan ancaman kelaparan selanjutnya
Gizi buruk kemudian menyerang segala usia, pada tahun 1997 di Korea Utara membuat orang-orang di sana terpaksa makan bubur encer.
Diperkirakan semua generasi anak-anak ketika itu menderita gangguan fisik dan mental akibat kekurangan makanan.
Tak heran bila Anda menemui mereka dengan rambut dengan warna berbeda, tubuh yang tak berdaya, dan mata bengkak.
Negara tersebut hingga kini masih bergantung kepada organisasi internasional yang membantu mengurangi kelaparan di Korea Utara.
Baca Juga: Warga Sampai Diminta Setor Urine, Beginilah Kondisi Korea Utara yang Terancam Krisis Pangan
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR