Intisari-Online.com – Krisis pangan Korea Utara Pertama terjadi sampai memaksa warganya hanya makan dua kali sehari, ini terjadi kala Kakek Kim Jong-Un gagal meniru kebijakan Orde Baru Soeharto.
Sebagai simbol kekuaan Republik Rakyat Demokratik Korea, Pyongyang, ibu kota Korea Utara, memiliki bangunan-bangunan berpilar, bulevar luas, serta simbol lain yang menandakan kediktatoran.
Namun, pernahkah Anda bayangkan ketika pada pertengahan tahun 1990-an, Pyongyang dipenuhi dengan orang-orang yang kelaparan?
Kelaparan besar menyerang 25 juta orang di negara tersebut yang membuat warga berkeliaran di jalan tanpa semangat.
Bencana paling parah yang terjadi di Korea Utara itu membuat banyak orang mencoba untuk meninggalkan efek kelaparan yang menghantui.
Karena pemerintah Korea Utara tidak pernah mempublikasikan bencana yang mereka alami ini, membuat peristiwa bencana ini tidak diketahui negara-negara Barat pada saat itu.
Padahal, bencana kelaparan itu telah membunuh jutaan orang di Korea Utara.
Bencana kelaparan yang terjadi itu akibat perencanaan yang buruk, isolasi, dan kebijakan swasembada yang salah arah.
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR