Intisari-online.com - Korea Utara dikabarkan oleh Korea Selatan menghadapi kekurangan pangan ekstrem.
Hal ini terjadi akibat curah hujan tinggi sepanjang tahun lalu.
Dilansir dari Yonhap, tahun ini Korea Utara kekurangan pangan mencapai 1,2 juta hingga 1,3 juta ton untuk seluruh penjuru negeri.
Menteri Lee In-young menyampaikan permasalahan tersebut selama sesi pleno komite diplomasi dan unifikasi di Majelis Nasional.
Secara khusus ia menjelaskan bahwa kekurangan pangan ini merupakan akibat dari bencana banjir dan topan tahun lalu.
"Jika kita menambahkan 200.000 hingga 300.000 ton (yang hilang akibat bencana) menjadi sekitar 1 juta ton kekurangan tahunan, kita dapat memperkirakan ada kekurangan pangan di Korea Utara," ungkapnya seperti dikutip dari Yonhap.
Korea Utara menghadapi masalah pelik akibat bencana banjir dan angin topan dari Juli hingga September tahun lalu.
Para ahli memperkirakan bencana alam tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah pertanian.