Kadang-kadang, ayam jantan hidup digunakan sebagai gantinya, yang tampaknya agak aneh.
Mengapa ini dilakukan pada bir yang enak dan enak? Yah, itu bukan untuk menghasilkan bir rasa ayam mati, itulah sebabnya bumbu kuat untuk mengalahkan ayam.
Alasan untuk merusak bir yang sangat enak dengan teh celup ayam raksasa berasal dari keyakinan bahwa bir tersebut akan diberikan dengan karakteristik ayam jantan yang kuat, bersemangat, dan berani.
Oleh karena itu, minuman ini terutama diminum oleh pria besar dan jantan yang ingin menjadi lebih besar, bahkan lebih jantan.
Bir ayam akhirnya tidak disukai lagi dan sekarang orang-orang meminum bir putih yang rasanya seperti bir, bukan ayam mati.
10. Bangau abu-abu
Ada suatu masa ketika bangau abu-abu menghiasi meja perjamuan orang kaya, nomor dua setelah angsa sebagai burung meja berstatus paling tinggi.
Bukan hal yang aneh bagi para raja dan bangsawan zaman dulu untuk memakan segala macam makhluk yang sekarang akan kita anggap di luar batas untuk disajikan kepada para tamu, tapi apa yang menjadi ciri bangau abu-abu adalah cara kejam mereka dibesarkan sebelum dibantai dan dimasak.
Dicuri dari sarang mereka sebelum mereka terbang, bangau disimpan di lumbung di mana makanan ikan mereka yang biasa diganti dengan hati dan isi perut lainnya untuk menggemukkan mereka.
Setelah dimatikan, juru masak harus memastikan tidak ada tulang burung yang patah karena cairan di dalam tulang bocor ke dalam daging dan sensasi rasa ikan, yang terdengar sangat menyenangkan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR