Onoda kembali ke Jepang yang tidak dikenalnya. Ketika dia pergi pada tahun 1944, itu adalah tanah kuno dari kertas dan rumah kayu.
Tiga puluh tahun kemudian, negari itu dipenuhi dengan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, kereta api berkecepatan tinggi, industri elektronik yang berkembang, dan populasi yang tidak lagi setia secara fanatik kepada kaisar.
Onoda dengan cepat kecewa dengan versi modern Jepang ini, serta dengan ketenaran yang membayangi kehidupan sehari-harinya.
Dia memilih untuk meninggalkan tanah kelahirannya untuk kedua kalinya, kali ini menetap di Brazil dimana dia menjadi seorang peternak sapi yang sukses.
Saat membaca tentang seorang remaja yang telah membunuh orang tuanya, Onoda memilih untuk kembali ke Jepang pada tahun 1984, mendirikan sekolah untuk anak-anak bermasalah bersama istrinya, Machie.
Dia menjalani sisa hidupnya sebagai orang kaya dan sukses.
Hiroo Onoda meninggal pada 16 Januari 2014 di usia tua 91 tahun.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR