Melawan terorisme Islam ini juga terjadi di Filipina dan Thailand, tapi tidak seperti di kedua negara yang masih membicarakan upaya resolusi dan membangun perdamaian, Myanmar memilih bumihanguskan semuanya.
Tatmadaw menolak bernegosiasi dengan ARSA dan mereka ingin menghancurkan etnisnya, bukan ketegangan yang terjadi.
ARSA dan RSO menjadi alasan tepat Tatmadaw laksanakan genosida ini.
"Satu-satunya pemecahan masalah atas krisis Rohingya adalah pasukan PBB dikirim ke Arakan dan ciptakan tempat aman untuk warga kami," ujar Sham Shu Anwar, satu dari sedikit Rohingya yang tetap ada di Myanmar meskipun setengah juta warga lain melarikan diri.
Rohingya dulunya berharap demokratisasi Myanmar akan memberikan keamanan mereka.
Mereka mendukung Aung San Suu Kyi dan partainya, NLD, tapi setelah Suu Kyi memihak militer, tidak ada yang bisa diharapkan oleh Rohingya lagi.
"Komunitas internasional hanya menyediakan kami makanan," ujar Anwar.
"Kami butuh perlindungan, bukan makanan."
Satu-satunya penyelesaian untuk ini adalah menghentikan pergerakan ARSA, karena semakin lama ARSA ada, militer Myanmar bisa dengan mudah membantai Rohingya yang ada di Myanmar.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR