Intisari-online.com - Kerajaan Gowa-Tallo pernah menjadi kerajaan maritim yang kuat di wilayah Sulawesi.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17.
Namun mengalami kemunduran pada abad ke-18 hingga akhirnya runtuh.
Perang Makassar
Perang Makassar adalah konflik bersenjata antara VOC Belanda dengan Kerajaan Gowa yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Puncaknya terjadi pada tahun 1667 dimana pasukan VOC yang didukung oleh kerajaan-kerajaan lain di Sulawesi berhasil mengalahkan Gowa.
Akibat kekalahan ini, Gowa terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya yang isinya sangat merugikan.
Yaitu monopoli perdagangan rempah-rempah oleh VOC dan penyerahan wilayah kekuasaan.
Perpecahan Internal
Selain konflik eksternal, Gowa juga mengalami konflik internal.
Baca Juga: Pusat Kerajaan Mataram Kuno Dipindahkan oleh Mpu Sindok dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena Apa?
Perebutan kekuasaan antar keluarga kerajaan melemahkan persatuan Gowa.
Hal ini membuat kerajaan rentan terhadap serangan dari luar.
Penyingkiran Islam
VOC menggunakan agama sebagai politik adu domba.
Mereka mendukung kekuatan-kekuatan Islam lainnya di Sulawesi untuk melawan Gowa.
Akibatnya, kerajaan-kerajaan sekutu Gowa yang beragama Islam berbalik memusuhi Gowa.
Perubahan Jalur Perdagangan
Perubahan jalur perdagangan dunia dari Laut Mediterania ke Samudera Atlantik menyebabkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh Gowa dari perdagangan rempah-rempah.
Hal ini semakin melemahkan perekonomian kerajaan.
Dengan berbagai faktor tersebut, Kerajaan Gowa-Tallo yang pernah jaya akhirnya runtuh.
Demikian, adalahpenyebab runtuhnya Kerajaan Gowa-Tallo ada empat penyebab di antaramnya.