Find Us On Social Media :

Saking Kotornya Militer Myanmar, Berbisnis di Negeri Pagoda Emas Dijamin Ambyar Jika Tak Menggandeng Militer

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 Februari 2021 | 12:13 WIB

Ilustrasi militer Myanmar

Intisari-Online.com - Senin lalu, militer Myanmar kudeta pemerintahan.

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD) ditangkap dalam sebuah penggerebekan, Senin (1/2/2021).

Beberapa jam setelah kudeta, militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun.

Penangkapan tersebut terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara pemerintahan sipil dengan militer dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Mengenal Jejak Etnis Sebelum Myanmar Ada Hingga Perselisihan Etnis Rohingya, Bagaimana Seandainya Pemerintahan Inggris Tidak Sampai ke Timur? Mungkin Myanmar Tak Pernah Ada!

Sebelum kudeta, transisi Myanmar dari lima dekade pemerintahan militer sedang dalam proses.

Terlepas dari pembubaran resmi pemerintahan militer pada tahun 2010, militer (secara resmi dikenal sebagai Tatmadaw) mempertahankan kekuatan politik dan ekonomi yang besar.

Seperempat kursi parlemen disediakan untuk pejabat militer.

Melansir Asia Times (1/1/2021), Tatmadaw juga mengontrol beberapa konglomerat komersial besar dengan pengaruh ekonomi yang tidak proporsional, yang telah berkembang pesat selama bertahun-tahun kronisme dan korupsi.

Baca Juga: Lakukan Investigasi atas Perintah PBB, Mantan Jaksa Agung Indonesia Pernah Ungkap Borok Militer Myanmar