Intisari-Online.com – Pihak militer Myanmar mengumumkan pemerintahan darurat selama satu tahun untuk menjaga stabilitas negara, setelah mereka mengambil pemerintahan dari Aung San Suu Kyi.
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD) ditangkap dalam sebuah penggerebekan, Senin (1/2/2021).
Penangkapan tersebut terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara pemerintahan sipil dengan militer dalam beberapa hari terakhir.
Ada baiknya kita mengenal sedikit negara bagian Myanmar ini.
Warisan kolonial Myanmar mencakup hierarki rasial dan pemerintahan otoriter.
Pada akhir 2019, Myanmar dipanggil ke Mahkamah International (ICJ) di Den Haag.
Delegasi Myanmar dipimpin oleh pemegang hadiah Nobel perdamaian Aung San Suu Kyi, menghadiri sidang tersebut untuk membela negara atas tuduhan genodisa terhadap minoritas Rohingya di negara itu.
ICJ tidak bisa melakukan penangkapan, tetapi pengadilan memutuskan bahwa Myanmar harus mengambil langkah untuk melindungi Rohingya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR