Intisari-online.com - Demokrasi sudah sejak lama dikenalkan oleh Cleisthenes, warga Yunani yang mengenalkan sistem pemerintahan selain monarki dan aristokrasi.
Namun sistem pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat ini sering kali tidak terlaksana dengan benar.
Demokrasi banyak digulingkan oleh para aristokrat atau pihak-pihak yang menginginkan berkuasa.
Contoh terbaru adalah apa yang terjadi di Myanmar ini.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, negara ini sedang menghadapi kudeta militer yang mana menjadi penambah kekacauan demokrasi Myanmar.
Myanmar baru saja melaksanakan pemilu Presiden pada 8 November lalu.
Di tengah pandemi Covid-19, para warga dengan antusias berangkat ke TPS untuk menyuarakan suara mereka.
Pemungutan suara ini adalah pemungutan suara kedua sejak berakhirnya kepemimpinan militer di tahun 2011 lalu.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR