Find Us On Social Media :

Berani Gulingkan Pemerintahan dan Tangkapi Pemimpin Myanmar, Analis Bongkar Ambisi Terpendam Jenderal Min Aung Hlaing

By Tatik Ariyani, Selasa, 2 Februari 2021 | 08:41 WIB

Min Aung Hlaing

Intisari-Online.comMyanmar tengah dilanda darurat pemerintahan, dengan pihak militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun untuk menjaga stabilitas negara.

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi bersama sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD) ditangkap dalam sebuah penggerebekan, Senin (1/2/2021).

Penangkapan tersebut terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara pemerintahan sipil dengan militer dalam beberapa hari terakhir.

Disebut, pangkal masalah ketegangan di Myanmar bermula dari Pemilu November 2020, pemilu demokratis kedua sejak negara itu keluar dari pemerintahan militer pada 2011.

Baca Juga: Negara Ini Sedang Dilanda Darurat Pemerintahan, Ternyata Jauh Sebelum Kudeta, Pemerintah Myanmar Sudah Terendus Lakukan Praktik Kotor Ini

Pihak militer menuduh adanya kecurangan dalam proses pemungutan suara, sehingga perolehan suara NLD jauh lebih besar dari yang diperkirakan banyak orang.

Melansir Al Jazeera, Senin (1/2/2021), Union Solidarity and Development Party (USDP) yang didukung militer menuduh adanya penipuan dan menyerukan untuk pemutaran ulang.

Hanya 10 tahun setelah memulai transisi ke pemerintahan sipil, Tatmadaw (sebutan militer) kembali berkuasa di Myanmar.

Beberapa jam setelah kudeta, militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun, dengan menggunakan dalih bahwa pemerintah NLD dianggap gagal untuk bertindak atas klaimnya atas "penipuan yang mengerikan".

Baca Juga: Ternyata Inilah Sosok Jenderal Militer yang Berani Gulingkan Pejabat hingga Pemimpin Myanmar yang Dianggap Lakukan Kecurangan Pemilu