Intisari-Online.com – Heboh atas penemuan tanaman Bajakah sebagai obat kanker oleh murid SMA di Kalimantan, rupanya membuat banyak orang mengambil keuntungan dari itu.
Seperti kita lihat di media sosial dan televisi, batang tanaman yang diklaim sebagai Bajakah itu pun dijual dengan harga yang tidak murah.
Benarkah tanaman itu adalah Bajakah? Bisa jadi, pembelinya pun tidak mengetahui dengan pasti.
Mengenai kontroversial tanaman Bajakah itu, berikut ini tanggapan para pakar.
Baca Juga: Viral Akar Bajakah Obat Kanker Payudara, Padahal Bukan Obat, Malah Ada yang Beracun
1. Bajakah bukan spesies tanaman
Kepala Balitbang Kementerian Kesehatan Siswanto menjelaskan, bajakah dalam bahasa dayak mempunyai arti akar-akaran.
Sehingga, bajakah bukan nama spesies tanaman. Siswanto menjelaskan, bajakah secara indigeneous digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pengobatan secara tradisional.
Tanaman bajakah sendiri ditemukan di hutan Kalimantan Tengah. Bagian batang pohon ini yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit kanker, di mana batang dikeringkan, ditumbuk, dan direbus.
Siswa SMAN Palangkaraya memang telah melakukan penelitian dengan menguji coba di laboratorium.
Hasilnya, sejumlah zat seperti tannin, flavonoid, dan senyawa fitokimia terkandung pada tanaman bajakah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR