Intisari-Online.com – Kanker hingga kini masih masuk dalam kelompok penyakit paling ditakuti manusia.
Penyebabnya, terutama gaya hidup tidak sehat.
Di antaranya, kebiasaan merokok, makan menu tinggi lemak atau kurang serat, mengonsumsi alkohol, dan pemaparan terlalu banyak pada matahari.
Bila beberapa waktu lalu, sempat dihebohkan oleh berita temuan anak-anak SMA di Kalimantan atas tumbuhan penyembuh kanker, ternyata kanker punya musuh sejak dahulu, yaitu tura hiu.
Bagaimana tura hiu dapat menyembuhkan kanker, simak tulisan I Gede Agung Yudana dalam artikel Tura Hiu, Musuh Baru Kanker, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1997.
Karena sel kanker, terutama yang ganas, hidupnya tak terkendali, penyebarannya bisa mencapai berbagai organ tubuh.
Karena itu, meskipun sel kanker induk sudah dimusnahkan lewat tindakan operasi, anak sebarnya sewaktu-waktu bisa beraksi.
Akibat terburuk yang bisa timbul tentu saja kematian.
Upaya pencegahannya bisa dilakukan dengan kembali pada gaya hidup sehat.
Hentikan kebiasaan merokok, hindarkan makanan berlemak atau kurang serat, jauhkan alkohol, dan hindari terpapar matahari terutama pada pukul 10.00 - 15.00.
Sedangkan untuk menyembuhkannya sampai sekarang masih mengandalkantindakan operasi atau terapi lain macam kemoterapi.
Salah satu bahan yang disediakan alam, yang pada sementara penelitian menunjukkan kerja yang efektif dalam mengusir kanker, adalah tulang rawan ikan hiu.
"Bebas" dari kanker otak
Prof. dr. Asmino, ketua Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya, merupakan salah seorang dokter yang menggunakan dan menganjurkan pasiennya menggunakan tulang rawan (tura) hiu.
Berkat pengobatan medis dan alternatif, yang salah satu bahannya tulang rawan hiu, pria berusia 77 tahun sembuh dari kanker prostat yang diketahui pada Oktober 1988.
Pasien kankernya pun mendapat manfaat dari pengalamannya itu.
Mereka dianjurkan menggunakan bahan pengobatan alternatif tersebut selama proses pengobatan.
Di antara pasiennya tersebut ada nama Betty (nama rekaan atas permintaan yang bersangkutan).
Baca Juga: Berkat Saran dari Besan Ani Yudhoyono, Pria Ini Sembuh dari Leukemia Tanpa Kemoterapi
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR